REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM - Kementerian Kesehatan Gaza mencatat lebih dari 10 orang terbunuh dalam serangan Israel di Jalur Gaza, Jumat (14/5) waktu setempat. Jumlah korban terbunuh dalam lima hari pergolakan Israel-Palestina kini menjadi 119 jiwa.
Seperti dilansir laman Anadolu Agency, kementerian mengatakan, korban tewas termasuk 31 anak-anak dan 19 wanita. Sementara jumlah korban luka juga mengingkat menjadi 830 orang.
Pesawat-pesawat tempur Israel pada Jumat (14/5) melanjutkan serangan udara di Jalur Gaza yang diblokade setelah jeda dua jam. Dalam serangan pagi hari, jet tempur menargetkan beberapa tempat, termasuk bengkel besi yang terletak di lingkungan Zaitun di Gaza.
Pergolakan ini dimulai pada ketegangan yang meningkat di lingkungan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur, dan di Masjid Al-Aqsa serta Gerbang Damaskus sejak awal bulan puasa Ramadhan. Pasukan dan pemukim Israel menyerang warga Palestina.
Ketegangan berpindah dari Yerusalem Timur ke Gaza setelah kelompok perlawanan Palestina di sana bersumpah untuk membalas serangan Israel di Masjid Al-Aqsa dan Sheikh Jarrah jika mereka tidak dihentikan. Seperti diketahui, Israel menduduki Yerusalem Timur, tempat Al-Aqsa berada, selama perang Arab-Israel 1967. Israel mencaplok seluruh kota pada 1980 dalam sebuah tindakan yang tidak pernah diakui oleh komunitas internasional.