REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya menyediakan 400 ribu alat tes swab antigen bagi para pemudik yang hendak kembali ke Jakarta. Tes swab akan dilakukan di 14 titik penyekatan, posko kecamatan, dan kantor Polsek untuk mencegah penularan Covid-19 di Ibu Kota.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, pihaknya mencatat ada 1,5 juta warga Jakarta yang mudik. Adapun alat tes swab yang disediakan hanya 400 ribu.
"Sebab sisanya sudah disekat (dites) di provinsi lain (selama perjalanan ke Jakarta). Sehingga kemungkinan sisanya ada 400 ribu warga Jakarta yang lolos swab," kata Yusri di Tamansari, Jakarta Barat, Ahad (16/5).
Pengetesan akan dilakukan di sejumlah tempat secara berlapis. Yusri pun mengimbau pemudik agar membawa surat hasil tes swab ketika hendak memasuki Jakarta.
Jika tidak membawa, petugas medis akan melakukan pemeriksaan secara acak di 14 titik pemeriksaan di jalur masuk ke Jakarta. "14 titik itu ada di tol, di jalan arteri, terminal, stasiun, bahkan Bandara Soekarno-Hatta," kata dia.
Jika ada yang tidak terpilih menjalani tes swab acak, lanjut dia, maka akan dilakukan tes swab antigen di posko atau Kampung Tangguh Jaya atau kantor Polsek yang ada di tiap kecamatan di Jakarta. Hal ini bisa dilakukan karena aparat kepolisian bekerja sama dengan Koramil dan pihak kecamatan telah mendata setiap keluarga yang mudik.
Di rumah mereka masing-masing telah ditempelkan tanda yang berisikan jumlah anggota keluarga yang mudik. "Dari data itu kami lakukan swab pemburu covid seperti yang sekarang dilakukan di Kampung Tangguh Jaya di Pinangsia, Jakarta Barat ini," kata Yusri
Untuk diketahui, pembatasan mudik atau Operasi Ketupat yang digelar Polda Metro Jaya akan berakhir pada 17 Mei. Namun demikian, Polda Metro Jaya memperpanjang operasi hingga 24 Mei dengan fokus melakukan swab tes kepada para pemudik secara acak di sejumlah jalur masuk ke Jakarta.
"Karena tanggal 21 Mei diperkirakan jadi puncak arus balik. Ini masih tentatif, kita lihat situasi mudik warga Jakarta nanti," kata Yusri.