REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk mengungkapkan tiga risiko yang mempengaruhi pemulihan ekonomi global. Hal ini perlu diperhatikan dalam rangka mencegah potensi penurunan pertumbuhan.
Chief Economist Bank Mandiri Andry Asmoro mengatakan tiga risiko itu meliputi dinamika pemulihan ekonomi AS, peningkatan kasus Covid-19 terutama akibat munculnya varian baru yang menular lebih cepat seperti di India, serta terhambatnya distribusi vaksin yang merata ke seluruh dunia.
“Kalau kita lihat kita bagi tiga kawasan yaitu Asia, Eropa, dan Amerika Serikat. Ini mengalami tantangan masing-masing,” ujarnya saat acara Media Gathering Virtual Economic Outlook & Industri Kuartal II 2021, Rabu (19/5).
Kedua lanjut Andry perekonomian terbesar dunia yaitu AS dan China mencatat pertumbuhan positif pada kuartal I 2021, sedangkan banyak negara di Kawasan Eropa dan Asia masih terkontraksi meski dengan skala yang membaik. Adapun beberapa negara di Eropa mengalami double-dip recession akibat lockdown yang kembali diterapkan akibat terjadinya gelombang kedua Covid-19.