Kamis 20 May 2021 14:37 WIB

Organisasi Yahudi AS Turut Serukan Boikot Produk Israel

Israel adalah penerima kumulatif terbesar dari bantuan luar negeri AS.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Gilang Akbar Prambadi
Seorang anak mengibarkan bendera Palestina beberapa waktu lalu.
Foto: JOJON/ANTARA
Seorang anak mengibarkan bendera Palestina beberapa waktu lalu.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Gerakan Boikot, Divestasi dan Sanksi atau BDS Movement terus mendesak agar konsumen di seluruh dunia memboikot produk-produk Israel, demi mengakhiri aneksasi Palestina. Gerakan ini bahkan mendapatkan dukungan dari organisasi Yahudi di AS.

Meskipun pendudukan Israel di Palestina sudah lebih dari 70 tahun, fokus baru pada keadilan sosial secara global selama pandemi Covid-19 telah membantu memicu gelombang dukungan untuk inisiatif terbaru BDS.

"Yang berbeda dengan babak terbaru kebrutalan Israel ini adalah curahan dukungan untuk hak-hak Palestina dan BDS dari selebriti dari Hollywood hingga Bollywood, ikon budaya, tokoh sepak bola utama di Inggris dan dunia Arab, dan Black Lives Matter di Inggris." kata Omar Barghouti, salah satu pendiri gerakan BDS, dilansir di Aljazirah, Kamis (20/5).

Bagi BDS dan pendukungnya, menerjemahkan aktivisme akar rumput dan dukungan selebriti ke dalam perubahan yang berarti ini terus menghadapi perlawanan, terutama di Amerika Serikat. Di AS, upaya untuk menantang pendudukan Israel di Palestina telah ditanggapi dengan tuduhan anti-Semitisme.