REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pandemi Covid-19 membuat banyak perubahan di segala sektor kehidupan, termasuk sektor ekonomi yang sulit bertumbuh. Di sisi lain, pandemi juga telah merubah cara dan gaya hidup masyarakat, mendorong semua orang untuk beradaptasi dan berinovasi menyesuaikan diri dengan kebiasaan-kebiasaan baru.
Menyambut Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2020, Kementerian Komunikasi dan Informatika mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk merajut semangat kebangkitan nasional di tengah pandemi Covid-19. Tema Peringatan Harkitnas tahun ini adalah “Bangkit! Kita Bangsa yang Tangguh!”.
Direktur Informasi dan Komunikasi Politik, Hukum dan Keamanan, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Bambang Gunawan mengatakan makna dari tema Harkitnas adalah mengajarkan masyarakat untuk selalu optimistis dalam menghadapi masa depan.
Apalagi di tengah pandemi sekarang, menurut Gunawan tidak menyurutkan semangat Indonesia untuk maju. Salah satu bukti semangat nasional yang terus terjaga adalah begitu banyak inovasi karya anak bangsa yang muncul ataupun berkembang dari adanya pandemi Covid-19.
“Misalnya GeNose C19 yang merupakan salah satu contoh inovasi anak bangsa yang muncul akibat dari kondisi pandemi. Ini bukti kita tetap bersemangat mengembangkan kemajuan diberbagai bidang, khususnya bidang kesehatan,” ujar Gunawan melalui siaran persnya.
Gunawan menambahkan, Harkitnas harus menjadi momentum membentuk masyarakat Indonesia yang Tangguh. Ketangguhan masyarakat, kata Gunawan tidak hanya sekadar melawan pandemi semata, tetapi juga tangguh dalam menghadapi beragam tantangan lainnya seperti misinformasi, disinformasi dan hoaks. Gunawan mengajak masyarakat untuk menjaga kesatuan bangsa dengan cara memanfaatkan ruang digital secara tepat dan bijak.
“Katakan tidak kepada segala jenis hoaks, ujaran kebencian dan berbagai jenis penyalahgunaan ruang digital yang mencederai semangat persatuan dan kesatuan sebagai bangsa dan diisi dengan hal bermanfaat untuk kemajuan ekonomi, secara khusus ekonomi digital yang berkembang dari waktu ke waktu,” ujarnya lagi.
Gunawan juga memaparkan, ketangguhan masyarakat tengah diuji dalam upaya memulihkan ekonomi nasional. Di tengah pandemi, masyarakat bisa menjaga produktivitas dengan memanfaatkan peluang berbisnis di e-commerce. Bisnis dagang berbasis digital diproyeksi tumbuh hingga Rp 337 triliun pada tahun 2021.
“Peningkatan transaksi lewat e-commerce juga tidak terlepas dari kebijakan pemerintah dalam mendorong akseptasi digital kepada masyarakat, serta terus mengakselerasi perkembangan fintech dan digital banking,” tutup Gunawan.