Jumat 21 May 2021 13:58 WIB

Jatim Diyakini Mampu Cepat Bangkit dari Pandemi Covid-19

Dalam kurun waktu kurang dari 3 bulan, Jatim berhasil menekan laju peyebaran Covid-19

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Andi Nur Aminah
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menghadiri peringatan HUT KORPRI ke-49 di Surabaya, Ahad (29/11).
Foto: Humas Pemprov Jatim
Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menghadiri peringatan HUT KORPRI ke-49 di Surabaya, Ahad (29/11).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meyakini wilayah yang dipimpinnya mampu lebih cepat bangkit dari pandemi Covid-19 dan menjadi barometer nasional. Keyakinan tersebut didasarkan pada fakta bahwa Jatim memiliki modal sosial, semangat gotong royong, persaudaraan, dan semangat solidaritas yang kuat. 

“Saya sangat optimistis Jatim bisa bergerak lebih cepat saat fase pemulihan akibat pandemi Covid-19 ini,” kata Khofifah, Jumat (21/5).

Baca Juga

Khofifah menyontohkan, saat awal pandemi Covid-19, medio Juli 2020, Jatim sempat menempati posisi puncak kasus Covid-19 di Indonesia. Seluruh kabupaten/kota di Jatim berstatus zona merah. Bahkan Jatim sempat menjadi provinsi dengan jumlah kasus aktif terbanyak di Indonesia.

Namun, lanjut Khofifah, dalam kurun waktu kurang dari tiga bulan, Jatim berhasil menekan laju penyebaran Covid-19 dan keluar dari zona merah. Kurva penambahan kasus baru di Jatim pun terus melandai. Jatim juga mencatatkan diri sebagai provinsi dengan presentase kesembuhan sangat tinggi dibandingkan provinsi lain. 

“Insya Allah, dalam hal capaian vaksinasi, Jatim juga menempati posisi teratas. Ini menjadi salah satu bukti bahwa masyarakat Jatim ingin secepat mungkin keluar dari situasi ini,”ujarnya. 

Menurut Khofifah, jika pandemi ini dapat terkendali maka ekonomi rakyat pun akan dengan cepat pulih. Oleh karena itu, Khofifah meminta seluruh masyarakat Jatim untuk tetap berjuang melawan pandemi dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. 

“Pandemi memang belum berakhir, tapi kita tetap harus menjaga rasa optimisme atas segala ikhtiar yang kita lakukan bersama. Indonesia bukan bangsa bermental kerupuk, kita bangsa yang tangguh,” kata Khofifah.

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement