REPUBLIKA.CO.ID, SAO PAULO -- Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (Conmebol) mengumumkan bahwa Kolombia tidak akan menjadi tuan rumah Copa America pada Kamis (20/5) waktu setempat. Namun keputusan tersebut diberikan hanya satu bulan sebelum turnamen dimulai.
Sebelum mengumumkan pencabutan tuan rumah tersebut, Conmebol sempat diminta otoritas Kolombia untuk menunda Copa America. Saat ini tengah terjadi demo besar-besaran kepada Presiden Kolombia, Ivan Duque.
Selain Kolombia, Argentina pun menjadi tuan rumah Copa America. Sehingga ini menjadi kali pertama turnamen sepak bola terbesar Amerika Selatan yang diisi oleh dua tuan rumah.
Dilansir dari laman SI, Menteri Olahraga Kolombia Ernesto Lucena menyebut penundaan perlu dilakukan hingga akhir tahun karena pandemi Covid-19. Seharusnya, Copa America dimulai antara 13 Juni atau 10 Juli mendatang.
Namun pihak Conmebol menyebut tidak mungkin menunda turnamen hingga November mendatang. Mereka pun memastikan akan membuat pemberitahuan tentang jadwal terbaru dan pemindahan venue dari Kolombia.
Sebelumnya, Presiden Argentina, Alberto Fernandez menyebut negaranya akan mempertimbangkan menjadi tuan rumah sepenuhnya jika Kolombia tidak dapat menjadi tuan rumah. Protes di Kolombia sendiri sudah dimulai sejak 28 April.
Protes dilakukan akibat Ivan Duque berencana menaikkan pajak di tengah pandemi yang membuat jutaan orang kehilangan pekerjaannya. Meski sudah mundur dari posisinya, pendemo tetap turun ke jalan dan merambat pada tuntutan lain seperti soal buruknya pelayanan kesehatan dan pendidikan Kolombia.
Kerusuhan di Kolombia sempat mengganggu pertandingan Copa Libertadores pekan lalu antara America de Cali Kolomvia dan Atletico Mineiro. Laga sempat beberapa kali dihentikan akibat gas air mata di luar stadion untuk mengurai massa.
Copa America tahun ini dengan format baru dimana menampilan lima tim di dua grup berbeda. Qatar dan Australia sempat akan bergabung sebagai tim tamu sebelum akhirnya memilih mengundurkan diri akibat pandemi Covid-19.
Keputusan untuk mencabut Kolombia tidak menjamin kelancaran Copa America. Argentina sendiri masih memiliki masalah dengan masifnya penyebaran Covid-19 karena sudah ada 3,4 juta kasus terkonfirmasi positif Covid-19 dan 72 ribu kematian.
Ikuti Whatsapp Channel Republika