REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Idul Fitri 2021 di Indonesia telah dirayakan pekan lalu. Tenaga kesehatan (nakes) merasa khawatir lonjakan kasus Covid-19 terjadi usai libur Lebaran karena tren kasus Covid-19 meningkat usai liburan.
Dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Umum Pusat Persahabatan, Erlina Burhan mencatat, terjadi sedikit peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia pada pekan keempat April yang diduga faktor utamanya adalah kelalaian protokol kesehatan. "Kemudian, ada dugaan akan memburuk setelah tradisi mudik dan kemungkinan ada euforia vaksin. Jadi, kami nakes agak deg-degan menyongsong dampak mudik Lebaran," katanya saat berbicara di konferensi virtual bertema 'Syarat Agar Vaksinasi Ampuh Menghentikan Pandemi?', Jumat (21/5).
Sebab, dia melanjutkan, tren kasus Covid-19 biasanya naik usai liburan. Apalagi, pihaknya melihat orang-orang merasa euforia usai mendapatkan vaksin. Padahal, ia meminta protokol kesehatan (prokes) harus tetap dijalankan meski telah divaksin. Ia meminta semua pihak belajar dari negara lain, seperti India. Negara Bollywood itu mengalami tsunami Covid-19 sehingga sistem kesehatannya mulai kolaps.
"Padahal, kasus Covid-19 sangat turun, sangat melandai pada akhir 2020. Bahkan, pada awal 2021 juga landai, tetapi masyarakat dan pemerintahnya mulai longgar dan mengabaikan protokol kesehatan," ujarnya.
Akibatnya, ia melanjutkan, kasus di India naik drastis, melonjak tinggi bahkan di atas 400 ribu per hari dengan angka kematian 3.000 hingga 4.000 kasus per hari. Tak hanya India, ia mencatat, negara-negara lain juga mengalami peningkatan kasus Covid-19, seperti Singapura, Kamboja, Malaysia, hingga Jepang.