REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Indonesia (BSI) Tbk dinobatkan sebagai salah satu bank terbaik dunia versi Forbes. Peneliti Ekonomi Syariah INDEF, Fauziah Rizki Yuniarti, mengatakan penghargaan tersebut akan meningkatkan peluang BSI untuk bersaing di kancah internasional.
"Ini memberi signalling yang kuat dan meningkatkan awareness tingkat internasional atas kekuatan ekonomi syariah Indonesia," kata Fauziah saat dihubungi Republika.co.id belum lama ini.
Bagi Indonesia, menurut Fauziah, BSI merepresentasikan sebuah kekuatan ekonomi baru yang perlu dipertimbangkan di kawasan Global South. Penghargaan ini juga merupakan tanda bangunnya macan tidur Indonesia sebagai negara berpenduduk muslim terbanyak di dunia.
Sementara untuk BSI, penghargaan ini merupakan langkah awal yang bagus sebagai bank yang baru saja merger. Meski banyak kesulitan yang dihadapi, penghargaan ini bisa menjadi penyemangat konsolidasi internal budaya, IT, sistem, dan lainnya.
"Selain itu, penghargaan ini juga membantu ambisi BSI untuk menjadi salah satu bank syariah terbesar di dunian," tutur Fauziah.
Dari kinerja non-keuangan, menurut Fauziah, BSI memiliki strategi-strategi pemasaran yang lebih menarik, khususnya menarget generasi milenial, seperti produk BSI Griya Simuda. Langkah ini tepat karena milenial merupakan masa depan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
BSI juga terlihat aktif mengadakan webinar-webinar untuk membantu meningkatkan literasi masyarakat terkait produk bank syariah. Namun, Fauziah melihat, BSI masih menghadapi tantangan dalam perkembangannya.
"Tidak dipungkiri ada ketidakpuasan dan kekecewaan atas layanan IT (termasuk ATM, mobile dan internet banking) karena proses transisi system yang tidak mudah. Selain itu, BSI juga harus meningkatkan layanan pembayaran BSI," kata Fauziah.