Jumat 28 May 2021 06:07 WIB

Al-Qabidh, Allah yang Maha Menyempitkan

Salah satu makna al-Qabidh adalah menahan rezeki bagi makhluk-Nya.

Al-Qabidh, Allah yang Maha Menyempitkan
Foto: ANTARA FOTO/YUSUF NUGROHO
Al-Qabidh, Allah yang Maha Menyempitkan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu nama terbaik Allah (al-Asmâ’ al-Husnâ) yang berkaitan dengan kehidupan makhluk-Nya, termasuk manusia, adalah al-Qabidh, Maha Menyempitkan atau tidak meluaskan pemberian-Nya. Al-Qabidh, yang berbentuk ism fâ’il (nomina yang menunjukkan pelaku), termasuk nama Allah yang memiliki antonim (al-Asma’ al-mutaqâbilât), yaitu al-Bâsith, Maha Meluaskan.

Apa esensi dari al-Qabidh? Bagaimana kita memaknai nama dan sifat Allah yang satu ini dengan sikap positif sebagai hamba-Nya?

Baca Juga

Al-Qabidhyang berasal dari kata al-qabdhu pada mulanya berarti “keterhimpunan”. Dalam perkembangan semantiknya, al-qabdhu dimaknai sebagai mengambil, menahan, menggenggam, dan mencegah.

Karena itu, salah satu makna al-Qabidh adalah menahan rezeki bagi makhluk-Nya. Dalam hal ini, Allah SwT berfirman “Siapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik maka Allah melipatgandakan ganti kepadanya dengan banyak. Allah menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan.” (QS al-Baqarah[2]: 245)

Allah SwT juga dengan tegas menyatakan yang menahan burung, sehingga tidak jatuh saat terbang karena adanya gaya gravitasi (daya tarik bumi), adalah al-Qabidh, yang Maha Menahan, meskipun kedua sayapnya dikepakkan. “Tidakkah mereka memperhatikan burung-burung yang mengembangkan dan mengatupkan sayapnya di atas mereka? Tidak ada yang menahannya (di udara) selain Yang Maha Pengasih. Sungguh, Dia Maha Melihat segala sesuatu.” (QS al-Mulk [67]:19)

 

sumber : Suara Muhammadiyah
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement