Sabtu 29 May 2021 02:15 WIB

Intelijen AS Akui Mereka tidak Tahu Asal-Usul Virus Corona

Presiden AS menginstruksikan Komunitas Intelijen untuk mempercepat investigasi

Red: Nur Aini
Kantor Direktur Komunitas Intelijen (IC) Amerika Serikat pada Kamis (27/5) mengungkapkan bahwa mereka tidak punya cukup bukti untuk menentukan dengan tepat asal-usul virus corona.
Kantor Direktur Komunitas Intelijen (IC) Amerika Serikat pada Kamis (27/5) mengungkapkan bahwa mereka tidak punya cukup bukti untuk menentukan dengan tepat asal-usul virus corona.

 

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Kantor Direktur Komunitas Intelijen (IC) Amerika Serikat pada Kamis (27/5) mengungkapkan bahwa mereka tidak punya cukup bukti untuk menentukan dengan tepat asal-usul virus corona.

Baca Juga

"Komunitas Intelijen AS tidak tahu persis di mana, kapan, atau bagaimana Covid-19 awalnya ditularkan, tetapi kami telah sampai pada dua kemungkinan skenario, yakni muncul secara alami dari kontak manusia dengan hewan yang terinfeksi atau kelalaian laboratorium," kata juru bicara kantor Amanda Schoch dalam sebuah pernyataan.

Sebelumnya, pada Rabu, Presiden AS Joe Biden menginstruksikan IC untuk mempercepat investigasi terhadap asal-usul pandemi dan memberi waktu 90 hari kepada badan intelijen untuk melaporkan kembali temuan mereka kepadanya.

Pekan lalu, The Wall Street Journal melaporkan bahwa tiga peneliti di Institute of Virology Wuhan, China, jatuh sakit pada November 2019.  Mereka membutuhkan perawatan di rumah sakit untuk mengobati gejala infeksi Covid-19 dan penyakit musiman lainnya. Laporan itu bersumber dari intelijen AS.

Virus corona pertama kali dideteksi di Wuhan, China, pada Desember 2019. Berdasarkan data Johns Hopkins University, pandemi ini telah merenggut lebih dari 3,5 juta nyawa dan menginfeksi 168 juta orang di seluruh dunia.

Pada Kamis, Biden mengatakan dia akan merilis laporan intelijen secara lengkap untuk mengetahui asal-usul virus.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/intelijen-as-akui-mereka-tidak-tahu-asal-usul-virus-korona-/2257178
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement