Ahad 30 May 2021 21:44 WIB

Indonesia Tekankan Solidaritas G20 Hadapi Pandemi Covid-19

Tema besar G20 di bawah presidensi Indonesia adalah “Recover Together, Recover Strong

Red: Nur Aini
Indonesia akan menekankan pembahasan kesiapan untuk mengatasi dan meningkatkan kepercayaan diri negara-negara global yang terpuruk akibat pandemi Covid-19 dalam sidang G20 pada 2022 mendatang.
Indonesia akan menekankan pembahasan kesiapan untuk mengatasi dan meningkatkan kepercayaan diri negara-negara global yang terpuruk akibat pandemi Covid-19 dalam sidang G20 pada 2022 mendatang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia akan menekankan pembahasan kesiapan untuk mengatasi dan meningkatkan kepercayaan diri negara-negara global yang terpuruk akibat pandemi Covid-19 dalam sidang G20 pada 2022 mendatang.

Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan tema besar G20 di bawah presidensi Indonesia adalah “Recover Together, Recover Stronger.”

Baca Juga

“Tema ini menunjukkan harapan dan kesiapan Indonesia untuk ikut dalam kemitraan global, mengatasi dampak pandemi dan meningkatkan kembali global confidence,” ujar dia dalam siaran pers, Ahad (30/5).

Menteri Airlangga baru saja ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo untuk memimpin Sherpa Track G20, yang akan membahas isu-isu ekonomi non-keuangan.

Isu tersebut antara lain yang menyangkut energi, pembangunan, pariwisata, ekonomi digital, pendidikan, tenaga kerja, pertanian, perdagangan, investasi, industri, kesehatan, anti korupsi, lingkungan, dan perubahan iklim.

“Pemulihan ekonomi pascapandemi akan fokus mendorong produktivitas, meningkatkan stabilitas dan ketahanan ekonomi, serta memastikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar dia.

Menurut dia Covid-19 menambah kompleksitas tantangan yang dihadapi oleh forum ini, dan juga ekspektasi bahwa Indonesia akan memimpin langkah strategis untuk mengatasi dampak pandemi.

Dengan memegang presidensi G20, menurut Menteri Airlangga Indonesia mendapatkan beberapa keuntungan.

Antara lain Indonesia akan memiliki suara dalam menentukan arah ekonomi global pasca krisis, termasuk stabilitas sistem keuangan internasional.

Indonesia juga bisa menampilkan keberhasilan reformasi struktural dan keuangan Indonesia di tengah pandemi, seperti UU Cipta Kerja, transisi energi termasuk peningkatan kandungan biodiesel, dan pendirian Lembaga investasi.

Indonesia juga bisa mendapatkan devisa jika pertemuan G20 diselenggarakan secara fisik pada akhir 2022.

“Indonesia sudah membangun portal Document Management System (DMS) untuk menata secara digital dokumen substansi terkait G20 dan menjadi bagian integral sekretariat untuk mendukung kesiapan infrastruktur,” ujar dia.

Sesuai kesepakatan KTT G-20 di Riyadh pada tahun 2020, Indonesia akan menjadi Presidensi G-20 pada 2022. Keputusan ini maju setahun lebih awal dari rencana semula pada tahun 2023 setelah India mengajukan pertukaran dengan Indonesia karena India membutuhkan waktu persiapan yang lebih panjang.

KTT G20, dengan anggotanya yang menguasai 85 persen GDP dunia, rencananya akan diselenggarakan pada bulan November 2022 di Bali dengan melibatkan sekitar 6.500 delegasi asing.

 

 

 

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/indonesia-tekankan-solidaritas-g20-hadapi-pandemi-covid-19-/2258456
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement