Selasa 01 Jun 2021 15:02 WIB

Konsumsi Susu Anak Indonesia Masih Terbatas

Konsumsi susu dinilai bisa bantu atasi masalah stunting anak Indonesia.

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Indira Rezkisari
Susu sapi. Konsumsi susu bagi anak Indonesia masih terbatas.
Foto: Pexels
Susu sapi. Konsumsi susu bagi anak Indonesia masih terbatas.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Dirjen PAUD Dasmen) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek), Jumeri, mengatakan saat ini konsumsi susu bagi anak Indonesia masih terbatas. Tidak semua anak Indonesia memiliki kesempatan yang sama untuk bisa mengonsumsi susu.

"Konsumsi susu bagi anak Indonesia masih terbatas. Hanya keluarga mampu dan memiliki kesadaran tinggi akan gizi," kata Jumeri, dihubungi Republika, Selasa (1/6).

Baca Juga

Susu merupakan salah satu sumber gizi yang dibutuhkan tubuh untuk menjalankan aktivitas sehari-hari. Bagi anak-anak, susu memenuhi kebutuhan vitamin D dan kalsium. Konsumsi susu dapat menyehatkan tulang anak dan membantu tumbuh kembang anak.

Indonesia hingga saat ini masih menghadapi ancaman stunting atau kekurangan gizi yang kemudian mengganggu pertumbuhan anak. Anak yang stunting memiliki tubuh yang kerdil dibandingkan dengan teman-teman seusianya. Tidak hanya mempengaruhi pertumbuhan tubuh, stunting juga mempengaruhi pertumbuhan otak.

Mengonsumsi susu dibarengi makanan-makanan bergizi lainnya menjadi hal yang sangat penting dalam upaya mencegah stunting. Jumeri mengatakan, saat ini angka stunting di Indonesia masih cukup tinggi. Pihaknya pun berupaya mengatasi hal tersebut dengan program Pendidikan Anak Usia Dini Holistik Integratif (PAUD HI).

Ia mengatakan, pada tahun 2021, angka stunting di Indonesia masih sebesar 27,6 persen. Melihat angka yang masih cukup besar tersebut, pemerintah menargetkan pada tahun 2024 angka stunting bisa turun menjadi 14 persen.

"Program peningkatan gizi ada di jenjang PAUD dengan program PAUD HI untuk mengatasi stunting. Angka stunting kita masih tinggi. Program PAUD HI bekerjasama dengan Kemenkes, Kemensos dan Kemendes. Juga bekerjasama dengan BKKBN, intinya lintas kementerian dan lembaga," kata dia lagi.

PAUD HI adalah layanan PAUD yang dilakukan secara menyeluruh, dengan memenuhi kebutuhan pokok anak yang meliputi berbagai aspek. Program ini mengintegrasikan kebutuhan kesehatan anak dengan aktivitas pendidikan di PAUD. Salah satunya dengan memastikan kebutuhan gizi dan nutrisi para peserta didik.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement