Terakhir, perumusan Pancasila untuk menjadi bahan sosialisasi dalam kehidupan bernegara jangan ulangi yang telah terjadi di masa lalu. Kita atau sebagian kita atau kebijakan itu secara sadar atau tidak menyimpangkan Pancasila.
"Dari sila-silanya yang substansial menjadi hal-hal yang indoktrinatif di luar substansi seobyektif mungkin dari nilai-nilai Pancasila itu sendiri. Jauhi politisasi Pancasila untuk kepentingan apapun," ujar Haedar.
Sebab, ia mengingatkan, belajar dari sejarah setiap reduksi, penyimpangan dan politisasi Pancasila menimbulkan ketidakpercayaan ke Pancasila sendiri. Lalu, kebijakan-kebijakan negara yang terkait Pancasila semua perlu ketulusan.
Perlu kejujuran, jiwa negarawan, wawasan luas dan semangat kebersamaan dalam mewujudkan Pancasila sebagai ideologi negara. Jadi, jangan membawa pancasila jadi sesuatu yang sempit dan jangan juga membawa Pancasila melebihi dirinya.
"Itulah Pancasila sebagai dasar dan ideologi negara. Tempatkan Pancasila secara proporsional sebagai dasar dan ideologi negara," kata Haedar.