Kamis 03 Jun 2021 16:02 WIB

Satria Muda Waspadai Ancaman Pelita Jaya

Kami sudah bersiap menghadapi final. Tinggal menunjukkan kesiapan kami

Rep: Fitriyanto/ Red: Muhammad Akbar
Coach Milos Pejic Kepala pelatih baru Satria Muda Pertamina asal Serbia dalam mengarungi IBL musim 2020.
Foto: Dok SM Pertamina
Coach Milos Pejic Kepala pelatih baru Satria Muda Pertamina asal Serbia dalam mengarungi IBL musim 2020.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pelatih Satria Muda, Milos Pejic, menyatakan final Indonesia Basketball League (IBL) 2021 melawan Pelatih Jaya Jakarta menjadi pertarungan yang ketat. Ia juga memuji lawannya sebagai tim tangguh.

“Di babak semifinal mereka terlihat lebih kuat dan lebih cepat. Guard mereka lebih bagus saat bermain outside. Jadi Pelita Jaya memang tim tangguh,” sanjung Milos saat jumpa pers virtual di Jakarta, Rabu (2/6).

Gelaran final IBL 2021 akan digelar dengan menggunakan format Best of Three di Mahaka Arena Kelapa Gading Jakarta. Rencananya laga final ini digelar pada Kamis (3/6), Jumat (4/6), dan Ahad (6/6).

Kemenangan yang pernah diraih pada fase pertama, menurut pelatih asal Serbia itu bukan menjadi alasan untuk menyepelekan Pelita Jaya. Pada pertemuan yang digelar di Cisarua pada Maret lalu, Mahaka menang 76-54.

“Sekarang ini kami akan menghadapi mereka dengan bermain secara tim. Tak banyak perubahan yang kami lakukan menghadapi final. Hanya mempertajam kemampuan individu masing-masing pemain Satria Muda,” kata Milos lagi.

Point guard Satria Muda, Hardianus Lakudu, menyatakan kesiapannya untuk bersaing dengan //guard andalan Pelita Jaya seperti Andakara Prastawa Dhyaksa maupun Reggie William Mononimbar. “Kami sudah bersiap menghadapi final. Tinggal menunjukkan kesiapan kami di lapangan saja,” ujarnya.

“Menghadapi guard lawan yang cepat bukan hanya menjadi tanggung jawab saya karena kami bermain sebagai satu tim. Hal ini akan memudahkan saya dan juga mempermudah tim,” lanjut Hardianus.

Pemain Satria Muda lainnya, Laurentius Steven Oei melihat kekuatan lawannya sebagai tim yang bagus. “Jadi kami tak boleh lengah. Pelita Jaya juga memiliki pemain-pemain bagus. Mereka tim tangguh. Saya hanya berpikir dan fokus pada gim saja,” katanya.

Sementara itu pemain Pelita Jaya Bakrie Jakarta, Agassi Goantara, tak merasa gentar menatap final kontra Satria Muda. Agassi punya bekal karena pernah mengalahkan Satria Muda di partai puncak.

Di final IBL 2019, Agassi yang masih membela Stapac Jakarta pernah berhadapan dengan Satria Muda Pertamina. Saat itu, Stapac tampil sebagai juara pada musim tersebut.

“Satria Muda tim yang solid, tetapi pengalaman 2019 mungkin bisa jadi masukan bagi teman-teman Pelita Jaya,” ujar Agassi dilansir laman IBL Indonesia.

Secara singkat, Agassi memberi bocoran bagaimana menghentikan Satria Muda. Sebisa mungkin, kata dia, Pelita Jaya tak boleh kalah dalam melakukan rebound.

“Yang pasti mereka punya postur badan yang tinggi. Jadi kami harus berjibaku lebih memenangkan rebound. Namun pertahanan secara keseluruhan juga harus diperketat,” kata Agassi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement