REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta dan Pemprov Jawa Timur mengukuhkan kerja sama antardaerah dalam kegiatan 'Misi Dagang dan Investasi' Provinsi Jawa Timur senilai Rp3.925.000.000 berupa pemesanan dan pembelian bahan pangan. Gubernur Provinsi DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan kerja sama juga terdiri dari industri dan perdagangan dan komunitas kebutuhan pangan.
"Agar semua pihak terpenuhi kesejahteraannya dan proses kegiatan pasar pun dapat berjalan dengan baik serta efisien," kata Anies di Jakarta, Kamis (3/6).
Anies menilai kerja sama ini sangat baik karena DKI Jakarta, memiliki sekitar 17-18 persen aktivitas perekonomian di Indonesia untuk dikontribusikan ke seluruh Tanah Air. "Di sisi lain, kami di Jakarta adalah kota jasa yang memiliki ketergantungan pada komoditi dari luar daerah, khususnya yang menyangkut kebutuhan dasar amat tinggi. Jika dihitung, bisa lebih dari 98 persen dari pasokan kebutuhan pangan," ujar Anies.
Di Pemprov DKI Jakarta, kata Anies, telah terdapat pembagian tugas yakni SKPD mengelola permintaan, sedangkan BUMD mengelola suplai, untuk memastikan ukuran, jumlah, serta lokasinya sehingga distribusi pasokan untuk kebutuhan warga Jakarta lebih optimal dan efisien. "Artinya apa? Kebutuhan dipercayakan kepada mekanisme pasar, ketika BUMD beroperasi. Kita menginginkan hal ini agar makin hari pasar yang ada di Jakarta makin bisa terpenuhi dengan baik. Lalu, indikasi paling sederhana dari bertemunya pasokan dengan kebutuhan secara baik adalah ketika ada stabilitas harga, ada inflasi yang terkendali, maka dampaknya se-Indonesia," tutur Anies.
Anies menambahkan bahwa Jawa Timur adalah salah satu daerah produsen kebutuhan pangan bagiJakarta, sehingga kegiatan misi dagang ini diharapkan sangat bermanfaat bagi kedua belah pihak dengan pasokan dan harga yang sesuai. "Semoga pertemuan ini manfaatnya bisa dirasakan semua rumah tangga di Jakarta dan Jatim. Jangan lupa, kita bertemu hari ini bukan sekadar keuntungan lebih tinggi, bukan sekadar peluang bisnis lebih besar, tetapi ujungnya adalah menghadirkan keadilan sosial bagi semua yang terlibat di sini," tutur gubernur Anies.
Di tempat yang sama, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak menyampaikan apresiasi atas berlangsungnya kegiatan misi dagang tersebut, mengingat, perjanjian ini bukan hanya urusan perdagangan bisnis, tetapi juga terkait hubungan persaudaraan antarkedua daerah. "Kami berterima kasih atas kesempatan ini bisa menjalin persahabatan. Kegiatan ini bisa mempererat hubungan dagang sekaligus persaudaraan. Ini yang terlihat dengan sangat luar biasa. Kalau digabung, sepertiga ekonomi Indonesia itu ada di Jakarta dan Jatim. Maka, semakin erat komunikasinya, Insya Allah semakin baik," ujar Emil.
Emil juga menilai BUMD di DKI memiliki kerja sama inovatif, sehingga pihaknya perlu juga belajar.