REPUBLIKA.CO.ID, BATUSANGKAR — Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat menyatakan tidak akan ambil bagian pada perhelatan balap sepeda internasional Tour de Singkarak (TdS) pada 2021 dikarenakan faktor anggaran.
"Selain di masa pandemi anggaran kita untuk menggelar Tour de Singkarak pada tahun ini tidak ada, dan memang tidak dianggarkan," kata Kepala Bidang (Kabid) Pariwisata Tanah Datar Efrison di Batusangkar Ahad (6/6).
Ia mengatakan meskipun mundur pada perhelatan Tour de Singkarak tahun ini, pemkab tetap membuka Istano Basa Pagaruyung untuk peserta TdS jika tim dari provinsi Sumatera Barat tetap menggelarnya.
"Istano Pagaruyung ini kan tidak hanya Ikon Tanah Datar tapi juga milik Provinsi Sumatera Barat. Jika tim provinsi ingin mengadakan acara di istano ini kita persilahkan," katanya.
Ia mengatakan Kabupaten Tanah Datar bukan satu-satunya daerah di Sumatera Barat yang batal mengikuti perhelatan event Tour de Singkarak tahun ini karena alasan tertentu.
Ia berharap karena balap dilaksanakan pada masa pandemi COVID-19, maka kegiatan harus dilaksanakan sesuai protokol kesehatan agar tidak ada lagi kasus baru di Sumatera Barat.
Sebelumnya pada 2019 Kabupaten Tanah Datar menjadi lokasi finis pada etape I Tour de Singkarak dengan rute dimulai dari Pantai Gondoriah Pariaman dan finis di Istano Basa Pagaruyung.
Salah satu ciri khas di Istano Pagaruyung ini pasca finish, para pebalap harus memasuki Istano dengan menggunakan kain sarung dan makan bajamba.
Sedangkan pada 2020, pemerintah Provinsi Sumatera Barat meniadakan perhelatan balapan sepeda internasional itu dikarenakan wabah COVID-19 yang melanda dunia.
Sedangkan untuk pelaksanaan Tour de Singkarak 2021 ini akan dihelat pada September mendatang dengan keikutsertaan propinsi Jambi.