Selasa 08 Jun 2021 21:42 WIB

CWLS SWR002 Semakin Dipahami Masyarakat

Peningkatan permintaan CWLS didorong peningkatan layanan dan edukasi masyarakat.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Fuji Pratiwi
Pengamat ekonomi syariah IPB Irfan Syauqi Beik. Irfan menilai, mengatakan para wakif telah memahami pesan dari CWLS ritel yang bernilai sosial sekaligus membangun negara.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pengamat ekonomi syariah IPB Irfan Syauqi Beik. Irfan menilai, mengatakan para wakif telah memahami pesan dari CWLS ritel yang bernilai sosial sekaligus membangun negara.

REPUBLIKA.CO.ID,

JAKARTA -- Cash Waqf Linked Sukuk (CWLS) telah menarik lebih banyak wakif melalui produk SWR002 yang telah menghimpun Rp 24,14 miliar di akhir masa penawaran.

Baca Juga

Pengamat Ekonomi Syariah, Irfan Syauqi Beik mengatakan para wakif telah memahami pesan dari produk ini yang bernilai sosial sekaligus membangun negara.

"Kita bersyukur bahwa penawaran SWR002 telah mengalami kenaikan dari tahun lalu. Saya rasa pesannya sudah sampai pada masyarakat terkait produk ini," katanya pada //Republika, Selasa (8/6).

Untuk penawaran selanjutnya, tambah Irfan, semua pihak terkait perlu bekerja lebih keras lagi agar penghimpunan bisa meningkat dari waktu ke waktu. Sehingga bisa membawa manfaat yang lebih besar di sisi sosial yang sekaligus membangun ekonomi secara nasional.

Irfan mengatakan, peningkatan penghimpunan SWR002 terjadi karena banyak faktor, khususnya dua hal. Di antaranya peningkatan layanan dan edukasi masyarakat. Selain itu, ada juga faktor masa penawaran yang lebih lama.

"Faktor edukasi dan perbaikan layanan yang lebih baik tahun ini, dari sisi pemanfaatan teknologi membuat wakif lebih mudah mengakses," kata dia.

Selain itu, faktor kolaborasi dan koordinasi yang lebih signifikan antara bank sebagai mitra distribusi dan nazir membuat kualitas pelayanan semakin baik. Ia berharap, ke depannya pesan sosial dan pembangunan melalui produk ini bisa lebih digaungkan sehingga bermanfaat lebih besar.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement