REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP Partai NasDem Saan Mustopa menilai Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 akan lebih baik jika diikuti minimal tiga pasang calon presiden (capres). Hal tersebut agar tidak menimbulkan polarisasi di tengah masyarakat seperti pada Pilpres 2014 dan 2019.
"Belajar dari dua kali penyelenggaraan Pilpres 2014 dan 2019 yang hanya diikuti dua pasang capres, menimbulkan efek negatif dengan terjadinya polarisasi di masyarakat. Jika lebih dari dua pasang capres, memungkinkan masyarakat punya banyak alternatif pilihan,” kata Saan dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Kamis (10/6).
Saan meyakini, penyelenggaraan Pilpres 2024 akan lebih baik jika jumlah capres diikuti lebih dari dua pasang. Saan menjelaskan, secara matematis dengan ambang batas 20 persen, Pilpres 2024 sangat memungkinkan menghadirkan tiga pasang capres.
"Jika asumsi presidential threshold 20 persen itu bisa menghadirkan lima pasang sehingga jika tiga pasang capres sangat memungkinkan," ujar wakil ketua Komisi II DPR itu.
Selain itu, ia menegaskan, NasDem tidak mempersoalkan dengan partai politik mana akan berkoalisi nantinya. Bagi NasDem, hal yang terpenting adalah memiliki kesamaan visi dan komitmen kebangsaan yang sama.
NasDem berencana akan menggelar konvensi capres untuk menjaring capres 2024. Saan menuturkan, lewat proses rekrutmen secara terbuka tersebut nantinya konvensi akan menghasilkan pemimpin yang bisa dipertanggungjawabkan kepada publik.
"Selain bertanggung jawab kepada publik, publik juga bisa terlibat dari awal. Bukan hanya ketika sudah ada pasangan capres," kata sekretaris Fraksi NasDem DPR RI itu.
"Melalui konvensi, kita ingin melahirkan calon presiden dan kelak jadi presiden memiliki komitmen kebangsaan yang kuat, kapabilitas yang sangat memadai, dan melanjutkan kepemimpinan sebelumnya terkait berbagai kebijakan dan program," kata Saan menambahkan.