Kamis 10 Jun 2021 18:12 WIB

Merdeka Belajar, Seluruh Stakeholder Jadi Agen Perubahan

Kebutuhan dunia industri harus dikolaborasikan dengan dunia pendidikan

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Gita Amanda
Siswa merakit alat deteksi Covid-19 GeNose C19 di SMK-SMTI Yogyakarta, (ilustrasi). Untuk mendukung Merdeka Belajar, seluruh pemangku kepentingan diharapkan menjadi agen perubahan.
Foto: Wihdan Hidayat / Republika
Siswa merakit alat deteksi Covid-19 GeNose C19 di SMK-SMTI Yogyakarta, (ilustrasi). Untuk mendukung Merdeka Belajar, seluruh pemangku kepentingan diharapkan menjadi agen perubahan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Pendidikan Menengah dan Pendidikan Khusus Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Yaswardi mengatakan, di dalam konsep merdeka belajar seluruh pemangku kepentingan jadi agen perubahan. Tidak hanya sekolah namun juga pendukung-pendukung lainnya.

"Jadi Merdeka Belajar, seluruh pemangku kepentingan diharapkan menjadi agen perubahan. Baik itu keluarga, guru institusi pendidikan, dunia usaha dunia industri," kata Yaswardi, dalam diskusi daring dengan tema Masa Depan Pendidikan Teknologi di Indonesia Pasca Pandemi Covid-19, Kamis (10/6).

Sementara itu, Chief Administration Officer PT Trakindo Utama, Yulia Yasmina, mengatakan pihaknya membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang tidak hanya terampil di bidang mekanikal, namun juga elektrikal. Kebutuhan-kebutuhan ini perlu dikolaborasikan dengan dunia pendidikan agar lulusannya dapat digunakan dengan baik.

Trakindo, kata Yulia telah berusaha untuk melangkah lebih jauh, yaitu dengan mendukung pengembangan di jurusan-jurusan terkait teknologi, serta menambah dukungan dan kerja sama di bidang elektrikal. "Selain memenuhi kebutuhan bisnis, hal ini diperlukan untuk menyiapkan tenaga terlatih yang siap kerja dan mampu menghadapi tuntutan teknologi masa depan," ujar dia.

Menurutnya, di dalam proses belajar mengajar, dunia industri tetap harus menjawab tantangan zaman dan memerlukan keberadaan SDM berkualitas. Ia mengatakan, strategi dan perubahan di bidang pendidikan tinggi yang berdampak pada pendidikan menengah akan menentukan kemmapuan SDM di Indonesia.

"Kami dari dunia industri harus dapat memanfaatkan momentum ini untuk menjadi lebih inovatif, proaktif, dan adaptif dalam menghadapi tantangan zaman yang terjadi saat ini dan di masa depan nantinya," kata dia lagi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement