REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk (BRI Agro) berkolaborasi dengan PT Telkom Indonesia Tbk, PT iGrow Resources Indonesia, PT Kedai Sayur Indonesia, Yayasan Insan Cita Agro Mandani (ICAM) dari Universitas Brawijaya, serta kelompok tani di Malang, Jawa Timur, membangun ekosistem digital pertanian.
"Tujuan kolaborasi ini adalah untuk memperluas akses perbankan, khususnya kepada masyarakat dari berbagai sektor bisnis untuk dapat menghasilkan data yang akurat, khususnya saat ini adalah dari sektor pertanian," kata Direktur Retail Agri & Pendanaan BRI Agro Sigit Murtiyoso dalam pernyataan di Jakarta, Selasa (15/6).
Sigit menyampaikan ekosistem digital pertanian tersebut dilakukan dengan pendekatan klaster. Pada proyek ini BRI Agro membina dua kelompok tani yaitu Kelompok Tani Mulyo III dan Kelompok Tani Makmur I. "Kami juga ingin mengedukasi para gig economy menggunakan teknologi agar mempermudah pekerjaan dan mengoptimalkan pendapatan mereka," ujar Sigit.
Dalam ekosistem digital tersebut, BRI Agro menyalurkan pinjaman melalui platform digital iGrow. Selain dengan iGrow, BRI Agro juga berkolaborasi dengan Kedai Sayur yang bertindak sebagai off taker yang akan menyerap hasil produksi para Kelompok Tani.
"Sementara itu untuk aktivitas monitoring pinjaman, BRI Agro bekerja sama dengan Telkom Indonesia melalui aplikasinya yaitu Agree untuk manajemen agribisnis termasuk perkembangan lahan serta membuat prediksi kualitas dan kuantitas hasil panen dari komoditas pertanian nasabah," kata Sigit.
Bagi iGrow, kerja sama tersebut diharapkan dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat yang menggarap sektor pertanian, meningkatkan lapangan pekerjaan, dan juga meningkatkan dampak positif bagi pembangunan desa sendiri khususnya di bidang teknologi digital.
"Sampai saat ini, iGrow telah berhasil menyalurkan pendanaan kepada mitra petani sebesar Rp 333 miliar sejak tahun 2014. Kerjasama ini tentunya sejalan dengan visi dan misi iGrow untuk meningkatkan sektor pertanian Indonesia dengan berkolaborasi bersama BRI Agro sebagai bank yang sedang bertransformasi untuk mengedepankan teknologi," kata Direktur Pengembangan Bisnis PT iGrow Resource Indonesia Jim Oklahoma.
Di lain pihak, CEO Kedai Sayur Adrian Hernanto memberikan dukungan penuh dengan menjadi off taker. Dengan kolaborasi tersebut, menjadi salah satu langkah penting pihaknya untuk memastikan komitmen dalam menghadirkan produk segar pertanian terbaik. "Besar harapan kami kolaborasi ini dapat terus berkembang dan membawa sektor informal di hulu menjadi semakin profesional untuk membangun infrastruktur ketahanan pangan di Indonesia menjadi semakin baik," ujar Adrian.
Kolaborasi itu juga mendapatkan dukungan dari Telkom dengan menyediakan Agree, yaitu platform kolaboratif yang dikembangkan oleh Telkom Indonesia untuk menunjang usaha agribisnis. Agree memiliki fitur untuk melakukan monitoring proses pertanian serta kemitraan dengan perusahaan permodalan, dan penjualan.
"Dengan kerja sama ini diharapkan terciptanya digitalisasi ekosistem pertanian yang nantinya akan berperan penting dalam terciptanya ketahanan pangan nasional," kata Manager Digital Channel Telkom Indonesia Imam Mashari.
Sigit menambahkan, pihaknya optimistis bahwa kolaborasi tersebut akan memberikan kontribusi bagi para masyarakat serta para pelaku gig economy. "Karena pelaku gig economy ini adalah salah satu pilar pertumbuhan pemulihan ekonomi di Indonesia. Selain itu juga gig economy worker adalah perwujudan UMKM baru serta BRI Agro siap mendukung penuh pembiayaan ekosistem agribisnis secara digital yang berguna untuk meningkatkan kesejahteraan para para petani," ujar Sigit.