REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- Sebagai pukulan bagi apa yang disebut diplomasi vaksin China, media pemerintah telah mengejek Amerika Serikat atas sumbangan 80 botol vaksin Covid-19 ke Trinidad dan Tobago.
"Apakah ini akan dipilih untuk Penghargaan Hubungan Masyarakat Terburuk Tahun Ini?" kantor berita resmi Xinhua mengatakan pada Rabu (16/6) dalam sebuah artikel di WeChat, yang mengumpulkan lebih dari 10 cuitan yang mengejek oleh pengguna media sosial lainnya di bawah pernyataan lewat Twitter oleh kedutaan AS yang mengumumkan donasi tersebut.
Berduel untuk pengaruh global, Beijing dan Washington sama-sama berusaha untuk mengumpulkan niat baik dengan berjanji untuk memasok vaksin ke pemerintah yang putus asa di tengah kekurangan global. Meskipun Washington baru-baru ini mengumumkan upaya yang diperluas, Beijing memulai dengan menyumbangkan vaksin buatan dalam negeri ke negara-negara berkembang.
Presiden AS Joe Biden mengatakan pekan lalu bahwa Washington akan menyumbangkan setengah miliar dosis vaksin Pfizer Covid-19 ke negara-negara termiskin di dunia, di atas 80 juta dosis yang telah dijanjikan untuk disumbangkan pada akhir Juni. Pada Senin (14/6), Kedutaan Besar AS di Port of Spain mengatakan di Twitter bahwa sumbangannya ke Trinidad dan Tobago termasuk 80 botol vaksin Pfizer. Biasanya, satu botol berisi lima atau enam dosis."Kami percaya bahwa setiap vaksin penting," kata kedutaan itu.
Kanal media pemerintah China termasuk Global Times dan China Daily senang dengan komentar sarkastik yang dihasilkan oleh cuitan kedutaan itu."Sedikit yang diberikan, tapi banyak yang dibicarakan," kata Xinhua.
Pada Mei, China mengirimkan 100.000 dosis vaksin Sinopharm yang disumbangkan ke Trinidad dan Tobago. Beijing belum mengungkapkan angka keseluruhan untuk sumbangan vaksinnya, tetapi hitungan Reuters berdasarkan data yang tersedia untuk umum menunjukkan bahwa setidaknya 16,82 juta dosis telah dikirimkan pada awal Juni.