Rabu 16 Jun 2021 19:39 WIB

Kasus Covid di Bogor Melonjak, Jalur Pedestrian SSA Ditutup

Pemkot Bogor akan memperketat pengawasan protokol kesehatan di lapangan.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Andri Saubani
Pengunjung di Kebun Raya Bogor. (ilustrasi)
Foto: Humas Kebun Raya Bogor
Pengunjung di Kebun Raya Bogor. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Selain menerapkan sistem ganjil-genap, pada akhir pekan nanti jalur pedestrian di sistem satu arah (SSA) Kebun Raya Bogor juga akan ditutup. Penutupan tersebut berkaitan dengan pembatasan mobilitas masyarakat, untuk mencegah bertambahnya kasus Covid-19 di Kota Bogor yang meningkat pekan ini.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto mengatakan, situasi Covid-19 di Kota Bogor saat ini sedang serius. Di mana, angka penambahan kasus meningkat sebesar 51 persen. Juga diiringi dengan meningkatnya angka bed occupancy rate (BOR) di rumah sakit rujukan Covid-19 sebesar 41,9 persen.

Baca Juga

“Jalur pedestrian pada Sabtu-Minggu kami putuskan untuk ditutup. Ini pesan yang kuat yang kami sampikan kepada seluruh warga Kota Bogor, bahwa situasinya serius. Rem sekarang harus ditarik, kalau tidak maka kita akan memasuki fase-fase yang jauh lebih berbahaya dibanding dengan masa sebelumnya,” kata Bima Arya ketika menggelar konferensi pers di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Bogor, Rabu (16/6).

Lebih lanjut, Bima Arya mengatakan, Pemkot Bogor akan memperketat pengawasan protokol kesehatan di lapangan. Juga menindak tegas semua pelanggaran, termasuk pelanggaran pada jam operasional, kerumunan, dan sebagainya.

Untuk itu, dia meminta masyarakat untuk mengurangi mobilitas. Jika tidak ada keperluan penting seperti tugas atau pekerjaan, Bima Arya meminta masyarakat untuk menahan diri agar tidak keluar rumah.

“Karena data menunjukan bahwa mobilitas ini sangat berbanding lurus dengan lonjakan kasus positif. Dan khususnya untuk akhir pekan, kami meminta untuk warga Bogor agar menahan diri untuk tidak berwisata dan warga di luar Kota Bogor juga,” ujarnya.

Di samping itu, Bima Arya juga telah melakukan beberapa langkah. Antara lain, meminta rumah sakit rujukan Covid-19 untuk menambah kapasitas tempat tidur isolasi. Serta meniadakan kegiatan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM) yang sempat digelar selama dua pekan, sejak 31 Mei lalu.

Di lokasi yang sama, Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro mengatakan, pihaknya akan memperkuat pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) secara mikro di tingkat RT dan RW. Dalam rangka mengantisipasi penyebaran.

Sedangkan, pada situasi makro, Polresta Bogor akan kembali menerapkan sistem ganjil-genap pada akhir pekan ini. Mulai pukul 10.00 WIB hingga 16.00 WIB. Susatyo menyebutkan, sistem ganjil-genap akan diterapkan di lima check point yang tersebar di Kota Bogor.

“Dua hal itu yang akan kami lakukan dalam rangka menyikapi dinamika peningkatan angka positif Covid-19 di Kota Bogor. Dengan dua hal tersebut, kami berharap pembatasan mikro maupun pembatasan makro itu bisa berjalan,” kata Susatyo.

Sementara itu, Dandim 0606 Kota Bogor, Kolonel Inf Roby Bulan mengatakan, Kodim 0606 Kota Bogor turut membantu Pemkot Bogor, khususnya Dinkes Bogor dalam melaksanakan kegiatan vaksinasi Covid-19.

“Saat ini kita prioritaskan kepada keluarga, lanjut usia (lansia) dan masyarakat. Mulai kemarin sudah berjalan sampai dengan hari ini. Jadi harapannya, dengan vaksin ini juga bisa menghambat atupun mencegah lonjakan penyebaran Covid-19 di Kota Bogor,” tutupnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement