Kamis 17 Jun 2021 15:28 WIB

Bolehkah Membenci atau Memusuhi Semua Yahudi?  

Islam tidak mengajarkan kebencian terhadap Yahudi secara membabi-buta.

Rep: Andrian Saputra/ Red: Nashih Nashrullah
Islam tidak mengajarkan kebencian terhadap Yahudi secara membabi-buta. Para penganut Yahudi di Tembok Ratapan (ilustrasi)
Foto: abc.net.au
Islam tidak mengajarkan kebencian terhadap Yahudi secara membabi-buta. Para penganut Yahudi di Tembok Ratapan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, — Dalam beberapa ayat Alquran terdapat sejumlah ayat yang menjelaskan tentang keburukan perilaku-perilaku orang Yahudi dan kebenciannya terhadap orang-orang yang beriman. 

Semisal pada Surat al Maidah ayat 71-72 dan 82, al Baqarah 120, dan surat al Imran ayat 100. Banyak orang yang menggunakan ayat-ayat tersebut sebagai landasan pembenaran untuk membenci dan memusuhi Yahudi. Sebenarnya, bagaimana hukumnya membenci Yahudi? Bolehkah orang Islam membenci kaum Yahudi?  

Baca Juga

Pakar tafsir Alquran yang juga pengasuh Pondok Pesantren Bayt Alquran-Pusat Studi Alquran (PSQ) Jakarta, Ustadz Syahrullah Iskandar, menjelaskan, dalam Alquran terdapat Surat al Isra atau disebut juga surat Bani Israil. Dinamakan demikian karena sembilan ayat pada awal surat itu berisi keterangan anugerah Allah SWT kepada bani Israil. 

Surat al Isra juga menjelaskan tentang pembinasaan dan penghancuran Bani Israil karena perilaku dosa dan kerusakan yang dilakukannya. 

Ustadz Syahrullah menjelaskan, Allah menyandingkan pemuliaan Nabi Muhammad dengan peristiwa Isra pada ayat pertama, dan pada ayat kedua berupa pemuliaan kepada Nabi Musa dengan kitab Taurat yang dibawanya sebagai tuntutan bagi Bani Israil dari kebodohan dan kekufuran menuju cahaya ilmu dan iman. 

Alquran menjelaskan tentang term bani Israil. Term itu dinisbatkan kepada keturunan Nabi Yakub yang dinamai Israil. Sebagaimana dalam Surat Maryam ayat 58 jelas menyebut Nabi Yakub sebagai Israil. 

Ustadz Syahrullah menerangkan keturunan Nabi Yakub adalah Nabi Yusuf, Nabi Musa, Nabi Harun, Nabi Daud, Nabi Sulaiman, Nabi Ayyub, Nabi Zakariya, Nabi Yahya, dan Nabi Isa. 

Dengan begitu, dia menjelaskan, term Bani Israil mencakup para nabi yang disebutkan tersebut yang wajib diimani umat Islam. Bani Israil juga sering disebut Israiliyun karena pengikut atau keturunan Nabi Yakub. Dua belas anak Nabi Yaqub AS inilah nantinya berkembang menjadi dua belas suku Bani Israil. 

Israil berasal dari kata berbahasa Ibrani, Isra berarti hamba dan "il" atau "iyl" adalah Allah yang dalam bahasa Arab sepadan dengan makna Abdullah berarti hamba Allah. “Bani Israil juga disebut Ibrahimiyyun  yang berarti cucu Nabi Ibrahim  karena dinisbahkan kepada Nabi Ibrahim,” kata dia.

 

sumber : Harian Republika
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement