Senin 21 Jun 2021 01:10 WIB

Israel Sebut Presiden Baru Iran Ekstremis

Kepala kehakiman Ebrahim Raeisi memenangkan pemilihan presiden Iran.

Red: Nur Aini
Israel menyebut Presiden Iran yang baru terpilih Ebrahim Raeisi sebagai pemimpin.
Israel menyebut Presiden Iran yang baru terpilih Ebrahim Raeisi sebagai pemimpin.

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Israel menyebut Presiden Iran yang baru terpilih Ebrahim Raeisi sebagai pemimpin "ekstremis" yang berkomitmen pada ambisi nuklir Iran.

“Presiden baru Iran, yang dikenal sebagai Jagal Teheran, adalah seorang ekstremis yang bertanggung jawab atas kematian ribuan orang Iran. Dia berkomitmen pada ambisi nuklir rezim dan kampanye teror globalnya,” kata Menteri Luar Negeri Israel Yair Lapid.

Baca Juga

Juru bicara kementerian Lior Haiat mengatakan dalam sebuah unggahan di Twitter bahwa pemilihan Raeisi menunjukkan niat "sejati" Iran untuk menjadi kekuatan nuklir.

Raeisi adalah “tokoh ekstremis, yang berkomitmen pada program nuklir militer Iran yang berkembang pesat, pemilihannya memperjelas niat jahat Iran yang sebenarnya dan harus memicu keprihatinan serius di antara komunitas internasional,” kata Haiat menyerukan komunitas internasional untuk “segera” menghentikan program nuklir Iran.

Raeisi, kepala peradilan ultrakonservatif, mengumpulkan 17,92 juta suara dalam pemilihan Jumat, mengalahkan tiga saingannya dengan kemenangan telak. Jumlah pemilih, menurut Kementerian Dalam Negeri, adalah 48,8 persen, terendah dalam sejarah Iran.

Pada 2018, mantan presiden AS Donald Trump secara sepihak menarik Washington dari perjanjian nuklir 2015 dengan Iran, dalam sebuah langkah untuk membawa Teheran kembali ke negosiasi yang diharapkan akan menghasilkan kesepakatan yang "lebih baik".

Pembicaraan antara Iran dan kekuatan Barat untuk menghidupkan kembali pakta tersebut telah berlangsung di Wina baru-baru ini.

*Ditulis oleh Ibrahim Mukhtar di Ankara

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/israel-sebut-presiden-baru-iran-ekstrimis/2279942
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement