Selasa 22 Jun 2021 19:21 WIB

Soal Perpanjangan Jabatan Presiden, Ini Kata Politikus PDIP 

Wacana itu berpeluang dilontarkan oleh lingkaran dekat Presiden Jokowi.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Agus Yulianto
Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira
Foto: Republika/Rakhmawaty La'lang
Ketua DPP PDIP Andreas Hugo Pareira

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Politikus PDI Perjuangan Andreas Hugo Pareira menyampaikan dugaan perihal pihak yang gencar menggelorakan wacana perpanjangan jabatan Presiden Joko Widodo. Menurutnya, wacana itu berpeluang dilontarkan oleh lingkaran dekat Presiden Jokowi.

"Saya kira ini memang ada kepentingan, mungkin ada kelompok masyarakat, mereka-mereka yang ada di sekitar Presiden Jokowi atau mereka yang punya keuntungan dan kepentingan politik berkaitan dengan Jokowi," kata Andreas kepada Republika, Selasa (22/6).

Sayangnya, Andreas enggan menyebut secara pasti nama-nama orang dekat Presiden Jokowi yang dimaksudnya. Selama ini, Andreas menilai, sikap Jokowi sudah tepat dalam merespons wacana perpanjangan jabatan Presiden. 

Presiden Jokowi pernah mengatakan mereka yang mewacanakan itu ingin menampar wajah, cari muka atau menjerumuskannya. "Pak Jokowi sendiri sudah beri jawaban tegas soal hal itu. Ketika terpilih dua periode memang ada suara-suara mau 3 periode. Itu wacana yang hendak nampar muka beliau. Sebenarnya untuk apa muncul lagi?" ujar Andreas.

Oleh karena itu, Andreas mengimbau, supaya semua pihak meredam syahwat perpanjangan jabatan Presiden. Menurutnya, lebih baik bila mereka mendukung pemerintahan Jokowi yang berjalan saat ini hingga resmi berakhir.

"Lebih baik saat ini kita konsentrasi dukung Jokowi atasi pandemi dan kawal Pemerintahan sampai akhir jabatan biar ada legacy yang baik dan dikenang masyarakat berbuat banyak buat bangsa," ucap anggota DPR RI tersebut.

Sebelumnya, muncul isu adanya oknum yang semangat mencoba memperpanjang masa jabatan Jokowi. Mereka berencana melakukan misinya dengan berbagai cara. Skenario pertama ialah membuka peluang periode ketiga selama lima tahun melalui pemilihan umum. Adapun skenario kedua memperpanjang masa jabatan presiden maksimal tiga tahun.

Isu ini menguat seiring acara syukuran Kantor Sekretariat Nasional Komunitas Jok-Pro 2024 di Jakarta, Sabtu (19/6). Komunitas Jokpro dibentuk atas dasar dukungan terhadap Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto untuk maju dalam kontestasi Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement