REPUBLIKA.CO.ID,GARUT -- Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, menanggung pembiayaan pembangunan kembali pasar darurat di Kecamatan Leles yang sebelumnya ludes terbakar agar pedagang dapat kembali beraktivitas.
"Dibangun tetap oleh pemerintah, kewajiban pemerintah, nanti setelah dibangun pedagang dipersilakan untuk ditempati," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Garut Nia Gania Karyana di Garut, Rabu (23/6).
Ia menuturkan pasar darurat untuk pedagang di Pasar Leles itu akan dibangun kembali di Alun-alun Leles dengan besaran anggaran masih dalam perhitungan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang.
Pembangunan pasar darurat sementara itu akan dilakukan dengan tetap memperhatikan kualitas bangunan yang bagus dan kokoh untuk beberapa bulan ke depan sampai pembangunan Pasar Leles selesai."Dibangunnya kuat berkualitas, tidak permanen, bisa berlaku sampai enam bulan," katanya.
Ia menyampaikan pembangunan pasar darurat itu akan dilakukan oleh pihak ketiga atau oleh putra daerah yang nantinya bisa melibatkan pekerjanya dari warga atau pedagang setempat.Proses pembangunan pasar darurat, lanjut dia, mulai dilakukan setelah kepolisian selesai melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kebakaran pasar darurat tersebut.
Selama proses pembangunan pasar darurat, tambahGania, seluruh pedagang akan mendapatkan jaminan hidup dari pemerintah selama tanggap darurat mulai 22 sampai 29 Juni 2021 dengan besaran anggaran masih dalam pendataan oleh Dinas Sosial.
Ia menyampaikan pemerintah akan memperhatikan seluruh pedagang yang menjadi korban kebakaran seperti jaminan hidup, dan menyiapkan tempat jualan yang aman.
Kebakaran pasar darurat Leles yang terjadi Minggu (20/6) tengah malam itu menghanguskan 412 kios dan 60 lapak dengan kerugian materi diperkirakan mencapai Rp5 miliar.