REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pasar Leles di Kabupaten Garut, Jawa Barat, Senin (11/9) petang terbakar. Ratusan kios dan lapak di pasar tradisional diperkirakan hangus.
Seorang warga setempat, Yayan Guci, mengatakan, sebelum muncul kobaran api terlebih dahulu terlihat kepulan asap hitam dan tebal di bagian belakang pasar. "Saya kemudian mendekati kepulan asap itu dan ternyata sudah banyak orang yang terlihat panik sambil memindahkan barang dagangan dari dalam kios," kata Yayan.
Sejumlah warga dan pedagang berusaha memadamkan kobaran api dengan sumber air seadanya, hingga akhirnya sejumlah mobil pemadam kebakaran didatangkan ke lokasi untuk memadamkan kobaran api.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Garut, Aji Sukarmaji, mengatakan, pihaknya telah menurunkan lima unit mobil pemadam kebakaran ke lokasi kejadian.
Selain dari Garut, kata dia, ada bantuan sebanyak dua unit mobil pemadam kebakaran dari Kabupaten Bandung untuk dikerahkan memadamkan kobaran api dari setiap sudut pasar. "Jumlah mobil damkar yang diturunkan ada tujuh unit dari Garut dan bantuan dari Damkar Bandung," kata Aji.
Ia mengatakan, proses pemadaman api sempat menghadapi kendala karena tidak adanya sumber air di sekitar lokasi sehingga pengisian air dilakukan di tempat yang cukup jauh dari pasar.
Selain itu, lanjut dia, tiupan angin kencang semakin mempercepat kobaran api dan menjalar ke kios pasar lainnya. "Dari pantauan diperkirakan jumlah kios yang terbakar mencapai ratusan, namun untuk jumlah pastinya belum diketahui, masih dilakukan pendataan," katanya.
Akibat kebakaran Pasar Leles tersebut menyebabkan arus lalu lintas Bandung menuju Garut maupun sebaliknya macet.
Seorang pengemudi, Muslim mengatakan, polisi mengarahkan arus lalu lintas kendaraan dari Bandung menuju Garut untuk melewati jalur alternatif Leuwi Goong. "Tadi sama polisi diarahkan ke Leuwi Goong, karena macet akibat kebakaran di Pasar Leles," kata Muslim warga Kecamatan Samarang, Garut.