Menurut statistik Departemen Kepurbakalaan Islam, Koptik dan Yahudi dari Dewan Tertinggi Purbakala, Mesir memiliki 349 masjid arkeologi.
Seorang peneliti arkeologi, Moaz Lafi, menilai bahwa keadaan pengabaian dan kekacauan yang melanda masjid-masjid ini adalah karena kurangnya komite teknis pengawas untuk setiap masjid, yang bertanggung jawab untuk pekerjaan pengawasan dan restorasi.
Dia mengatakan, tutup kayu di Masjid Sultan Hassan telah diperbaiki oleh Komite Pelestarian Barang Antik Arab pada abad terakhir. Tetapi karena terkikis dan tanpa pengawasan atau inspeksi, sebagian dari penutup yang direstorasi itu terlepas pada Mei lalu.
Menurutnya, Kementerian Pariwisata dan Purbakala melakukan pekerjaan restorasi dalam beberapa hari tanpa memeriksa apakah seluruh penutup perlu diganti. Selain itu, kejadian lain di Masjid Al-Rifai menurutnya adalah akibat kelalaian yang menyebabkan sebagian kaca penutup lampu gantung itu jatuh.