REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA - Pembangkit listrik tenaga air Baihetan China mulai memproduksi listrik untuk pertama kalinya pada Senin. Menurut harian China Global Times, dua dari 16 unit pembangkit listrik sekarang beroperasi dan menghasilkan satu juta kilowatt.
Stasiun Baihetan, yang disebut-sebut oleh Beijing sebagai pembangkit listrik tenaga air terbesar kedua di seluruh dunia, telah dibangun di sungai Jinsha, bagian atas Yangtze, di sepanjang perbatasan Provinsi Sichuan dan Yunnan di barat daya China.
Pembangkit ini diharapkan menghasilkan 62 miliar kilowatt-jam listrik per tahun setelah beroperasi penuh pada akhir 2022, output tertinggi untuk proyek semacam itu setelah Bendungan Tiga Ngarai, pembangkit listrik tenaga air terbesar di dunia yang juga terletak di China.
Pembangunan Bendungan Baihetan dimulai pada 2017 dan memiliki gua bawah tanah terbesar, parameter anti-seismik terbesar dari bendungan setinggi 300 meter, dan gua tumpahan terbesar.
Chen Jianlin, kepala insinyur pembangkit listrik, memuji pembangkit itu sebagai proyek kelas dunia. Dia mengatakan proyek itu menghadapi masalah teknis yang sangat sulit, seperti geologi yang rapuh, angin panas dan kering di lembah, dan penggalian besar-besaran.