Senin 05 Jul 2021 13:51 WIB

Warga Tanpa Vaksin Sumbang 99 Persen Kematian Covid-19 di AS

Proporsi besar orang yang mendapat masalah Covid-19 adalah yang tidak divaksinasi.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular Amerika Serikat (AS) Dr. Anthony Fauci
Foto: AP/Alex Brandon
Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular Amerika Serikat (AS) Dr. Anthony Fauci

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON – Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular Amerika Serikat (AS) Dr. Anthony Fauci mengatakan sekitar 99,2 persen kematian baru-baru ini akibat Covid-19 di negaranya terjadi pada mereka yang belum divaksinasi. Dia mendorong agar warga di sana melakukan vaksinasi.

"Sangat menyedihkan dan tragis bahwa sebagian besar dari semua ini dapat dihindari dan dicegah," kata Fauci saat diwawancara NBC dalam program "Meet the Press”, Ahad (4/7).

Baca Juga

Dia mengungkapkan, proporsi besar orang yang mendapat masalah adalah yang tidak divaksinasi. “Itulah mengapa kami mengatakan ini benar-benar dapat dihindari dan dicegah,” ujarnya.

Fauci mengatakan, AS sangat beruntung karena memiliki stok vaksin yang cukup untuk memvaksinasi seluruh warganya. “Dan ada orang di seluruh dunia yang akan melakukan apa saja untuk mendapatkan vaksin,” ucapnya.

Presiden AS Joe Biden telah menyerukan warga di negaranya untuk berpartisipasi dalam program vaksinasi Covid-19. Menurutnya, di tengah kondisi saat ini, hal itu merupakan tindakan patriotik. “Teman-teman saya warga Amerika, vaksinasi adalah hal paling patriotik yang dapat Anda lakukan. Jadi tolong, jika Anda belum divaksinasi, lakukan sekarang; untuk keluarga Anda, masyarakat Anda, dan untuk negara Anda,” kata Biden saat menyampaikan pidato dalam rangka memperingati kemerdekaan AS di Gedung Putih pada Ahad (4/7).

Biden berpendapat, vaksinasi adalah satu-satunya cara untuk memerangi penyebaran varian Covid-19 Delta di negaranya. Vaksinasi juga penting untuk melindungi kemajuan yang dicapai Negeri Paman Sam dalam menangani pandemi.

Saat ini, AS menempati posisi pertama sebagai negara dengan kasus Covid-19 terbanyak di dunia. Ia telah melaporkan 33,7 juta kasus dengan korban meninggal mencapai 605 ribu jiwa. Dalam hal kematian, AS juga menduduki posisi teratas.

sumber : Reuters/AP
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement