REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI -- Diperkirakan 2.500 orang di India yang mengira mereka mendapatkan vaksin Covid-19 sebenarnya malah diberi air garam. Kasus ini mencuat sebagai dugaan penipuan yang meluas demi meraup keuntungan.
CBS News melaporkan 14 orang telah ditangkap dalam penyelidikan dan sebuah rumah sakit swasta telah ditutup. CNN melaporkan beberapa yang ditangkap adalah dokter.
CNN dan CBS melaporkan setidaknya ada 12 drive vaksinasi palsu di dalam dan sekitar Mumbai pada Mei dan Juni. Setidaknya 2.000 orang di Mumbai dan 500 di Bengal diperkirakan telah menjadi korban.
"Mereka menggunakan air garam dan menyuntikkannya," kata Vishal Thakur selaku pejabat senior departemen kepolisian Mumbai dilansir Fox61 pada Selasa (6/7).
Kecurigaan muncul ketika orang-orang yang telah diberi suntikan tidak melihat sertifikat vaksinasi mereka muncul di portal online pemerintah. Selain itu, tidak ada peserta yang melaporkan efek samping yang biasa terjadi dari vaksin. "Di setiap tempat vaksinasi palsu yang mereka adakan, mereka melakukan penipuan ini," ujar Thakur.
Penipuan itu diperkirakan menghasilkan keuntungan 28.000 dolar. Mereka yang ditangkap dilaporkan menghadapi dakwaan yang mencakup kecurangan, upaya pembunuhan, dan konspirasi kriminal.
India pada Jumat pekan lalu melewati tonggak sejarah suram karena lebih dari 400 ribu orang meninggal karena virus corona. Jumlah ini meskipun besar, masih dianggap sangat kecil karena kurangnya pengujian dan pelaporan.
Kasus baru di India menurun setelah melebihi 400 ribu sehari di bulan Mei. Akan tetapi pihak berwenang sedang mempersiapkan kemungkinan gelombang lain dan mencoba untuk meningkatkan vaksinasi.