Selasa 06 Jul 2021 14:40 WIB

Ribuan Warga India Terima Vaksin Covid-19 Palsu

Sekitar 2.500 orang di India yang mengira divaksin Covid ternyata disuntik air garam

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Christiyaningsih
Seorang petugas kesehatan bersiap untuk memberikan vaksin virus corona COVAXIN bagi orang-orang yang datang untuk mendapatkan dosis kedua mereka di sebuah pusat kesehatan umum di Hyderabad, India, Kamis, 27 Mei 2021.
Foto: AP / Mahesh Kumar A
Seorang petugas kesehatan bersiap untuk memberikan vaksin virus corona COVAXIN bagi orang-orang yang datang untuk mendapatkan dosis kedua mereka di sebuah pusat kesehatan umum di Hyderabad, India, Kamis, 27 Mei 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, MUMBAI -- Diperkirakan 2.500 orang di India yang mengira mereka mendapatkan vaksin Covid-19 sebenarnya malah diberi air garam. Kasus ini mencuat sebagai dugaan penipuan yang meluas demi meraup keuntungan.

CBS News melaporkan 14 orang telah ditangkap dalam penyelidikan dan sebuah rumah sakit swasta telah ditutup. CNN melaporkan beberapa yang ditangkap adalah dokter.

Baca Juga

CNN dan CBS melaporkan setidaknya ada 12 drive vaksinasi palsu di dalam dan sekitar Mumbai pada Mei dan Juni. Setidaknya 2.000 orang di Mumbai dan 500 di Bengal diperkirakan telah menjadi korban.

"Mereka menggunakan air garam dan menyuntikkannya," kata Vishal Thakur selaku pejabat senior departemen kepolisian Mumbai dilansir Fox61 pada Selasa (6/7).

Kecurigaan muncul ketika orang-orang yang telah diberi suntikan tidak melihat sertifikat vaksinasi mereka muncul di portal online pemerintah. Selain itu, tidak ada peserta yang melaporkan efek samping yang biasa terjadi dari vaksin. "Di setiap tempat vaksinasi palsu yang mereka adakan, mereka melakukan penipuan ini," ujar Thakur.

Penipuan itu diperkirakan menghasilkan keuntungan 28.000 dolar. Mereka yang ditangkap dilaporkan menghadapi dakwaan yang mencakup kecurangan, upaya pembunuhan, dan konspirasi kriminal.

India pada Jumat pekan lalu melewati tonggak sejarah suram karena lebih dari 400 ribu orang meninggal karena virus corona. Jumlah ini meskipun besar, masih dianggap sangat kecil karena kurangnya pengujian dan pelaporan.

Kasus baru di India menurun setelah melebihi 400 ribu sehari di bulan Mei. Akan tetapi pihak berwenang sedang mempersiapkan kemungkinan gelombang lain dan mencoba untuk meningkatkan vaksinasi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement