REPUBLIKA.CO.ID, NEW DELHI – Sebanyak 12 menteri India mengundurkan diri dari jabatannya pada Rabu (7/7). Menteri kesehatan termasuk di antara mereka yang menanggalkan posisinya.
Pengunduran diri tersebut merupakan bagian dari perombakan besar-besaran oleh Perdana Menteri India Narendra Modi. Hal itu menyusul lonjakan bencana dalam kasus Covid-19 dan menjelang pemilihan negara bagian yang penting.
Menteri Kesehatan India Harsh Vardhan menuai kritik tajam saat kasus Covid-19 di sana meroket pada April dan Mei lalu. Fasilitas dan layanan kesehatan India berada di ujung tanduk karena membeludaknya pasien yang membutuhkan perawatan. Banyak rumah sakit di seluruh daerah kehabisan stok oksigen medis dan obat-obatan.
Sejauh ini, India sudah melaporkan 30,66 juta kasus Covid-19. Pandemi sudah merenggut 404 ribu warga di negara tersebut. India menduduki posisi kedua sebagai negara dengan kasus Covid-19 tertinggi di dunia.
Selain Harsh Vardhan, menteri hukum dan keadilan serta teknologi-informasi India, Ravi Shankar Prasad, juga mengundurkan diri. Namun, dia diharapkan diberi peran penting lainnya dalam partai Narendra Modi, yakni Bharatiya Janata Party, menjelang pemilu negara bagian.
Menteri lingkungan, Hutan, dan Perubahan iklim India, Prakash Javadekar, turut menanggalkan jabatannya. Menurut keterangan pers dari kantor presiden, Menteri Pendidikan Ramesh Pokhriyal Nishank, juga termasuk di antara anggota kabinet yang mengundurkan diri.