Kamis 08 Jul 2021 18:58 WIB

PPKM Darurat, Pasar Tradisional Kediri Tutup Lebih Awal

Pasar taradisional di Kediri kini tutup pukul 20.00 WIB.

Sejumlah pasar tradisional di Kota Kediri, Jawa Timur, terimbas kebijakan PPKM darurat dengan tutup lebih awal hingga jam 20.00 WIB (Foto: ilustrasi)
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Sejumlah pasar tradisional di Kota Kediri, Jawa Timur, terimbas kebijakan PPKM darurat dengan tutup lebih awal hingga jam 20.00 WIB (Foto: ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Sejumlah pasar tradisional di Kota Kediri, Jawa Timur, terimbas kebijakan PPKM darurat dengan tutup lebih awal hingga jam 20.00 WIB. Padahal, pasar bisa beroperasi hingga dini hari.

"Kami dari PD Pasar Kediri telah melakukan sosialisasi kepada para pedagang agar mau menutup lapak atau tokonya pada pukul 20.00 WIB. Ini berlaku bagi pedagang, toko, dan warung yang ada di pasar," kata Direktur PD Pasar Kota Kediri Ihwan Yusup di Kediri, Kamis (8/7).

Baca Juga

Pihaknya mengungkapkan pemkot memberikan izin operasional pasar tetap dibuka saat PPKM darurat. Namun, ada kebijakan untuk penutupan pasar lebih awal yang diberlakukan sejak awal PPKM darurat juga diberlakukan di Kota Kediripada 3 Juli 2021.

Beberapa pasar yang masih ada aktivitas jual beli hingga malam hari, antara lain Pasar Setono Betek, Pasar Pahingdan Pasar Bandar Kota Kediri. Pasar itu juga sering menjadi rujukan bagi pedagang untuk berbelanja beragam kebutuhan untuk dijual kembali.

Selain jam yang tutup lebih awal, untuk memininalisir penyebaran COVID-19, di lokasi pasar juga disediakan beragam fasilitas, seperti disediakan tempat cuci tangan. Jumlah kapasitas pengunjung juga dibatasi 50 persen.

Pengunjung juga harus mengenakan masker. Ia berharap kebijakan PD Pasar Kota Kediri tersebut juga dipatuhi oleh para pedagang serta pembeli. Jika ada pedagang yang melanggar, pihaknya akan memberikan sanksi yang berat.

"Untuk para pedagang yang masih tetap membuka lapaknya, kami sudah beri peringatan. Kami juga lakukan pemadaman listrik di area pasar agar mereka mau menutup lapak atau tokonya. Yang diperbolehkan buka hanya apotek atau toko obat saja" kata dia.

Pihaknya juga terus melakukan sosialisasi melalui pengeras suara dan ledang agar pedagang dan pengunjung mematuhi protokol kesehatan yang ketat. "Kami selalu memberikan sosialisasi kepada para pedagang dan pengunjung, agar mereka selalu menaati protokol kesehatan secara ketat. Ini agar tidak ada penyebaran virus COVID-19 di area pasar Kota Kediri," kata dia.

Di Kota Kediri, hingga Rabu (7/7) terdapat 1.694 orang yang telah terkonfirmasi positif COVID-19. Ada 34 yang suspect, dan 46 probable.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement