REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan memperingati 26 tahun genosida Srebrenica, Ahad (11/7). Dia menyuarakan kesedihan dan simpatinya kepada para korban.
Dalam pesan video pada upacara peringatan, Erdogan mengatakan Turki akan terus mendukung Bosnia dan Herzegovina. Turki tidak akan pernah melupakan genosida tersebut yang merupakan sejarah kelam Eropa dan kemanusiaan.
“Luka Srebrenica masih terasa di hati kita meskipun sudah 26 tahun lalu,” kata Erdogan, dilansir Middle East Monitor, Senin (12/7).
Lebih dari 8.000 Muslim Bosnia terbunuh ketika pasukan Serbia Bosnia menyerang Srebrenica pada Juli 1995 meskipun ada pasukan penjaga perdamaian Belanda. Dewan Keamanan PBB menyatakan Srebrenica sebagai daerah aman pada musim semi 1993.
Namun, pasukan yang dipimpin Jenderal Mladic menyerbu zona PBB. Kemudian dia menyatakan bersalah atas kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan, dan genosida.
Meskipun keputusan pengadilan tentang penjahat perang tidak dapat meringankan penderitaan tragedi di Eropa, tapi itu bisa mencegah genosida lainnya. Dia menyoroti pentingnya perdamaian di Bosnia dan Herzegovina yang memiliki kepercayaan, budaya, dan etnis yang berbeda dengan perlunya keseimbangan di seluruh wilayah Eropa, terutama Balkan.
Selain itu, Erdogan mendesak tokoh-tokoh politik untuk menentang kebencian, kekerasan dan diskriminasi, dan bersatu kembali berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan yang sama. “Membuat perdamaian permanen di tanah ini (Bosnia dan Herzegovina) adalah tugas kita bersama,” ujar dia.
Erdogan juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban genosida dan berharap Allah mengampuni para almarhum.