REPUBLIKA.CO.ID, MUSI BANYUASIN -- Dua tenda terpasang rapi dan ditutup rapat tampak di RSUD Sekayu, bersih dan fasilitas lengkap suasana inilah yang terlihat di ruang tambahan untuk pasien Covid-19 di Kabupaten Musi Banyuasin.
Terdapat dua alat Oksigenenasi Membran Ekstra Corporeal (EMCO) dan sembilan unit tempat tidur pasien atau bed yang masih anyar terbungkus plastik rapi saat Bupati Dr Dodi Reza Alex Noerdin Lic Econ MBA meninjau fasilitas ruang tambahan pasien COVID-19 di Rumah Sakit Darurat COVID-19 RSUD Sekayu, Senin (12/7).
"Sengaja sore ini kita datang kesini untuk memastikan penanganan pasien-pasien di Rumah Sakit Darurat COVID-19 RSUD Sekayu bisa lebih maksimal. Untuk penanganan kasus COVID-19 ini, ada beberapa aksi yang akan kami lakukan," ungkap Kepala Daerah Inovatif tersebut.
Bupati Dodi Reza menyebutkan, aksi pertama yang akan dilakukan, menjamin ketersediaan oksigen. Nanti di Rumah Sakit Darurat COVID-19 RSUD Sekayu akan dilakukan instalasi gas medis, tujuannya agar tidak terlalu kebergantungan dengan tabung oksigen.
"Jadi instalasi gas oksigen ini merupakan instalasi yang bisa terkoneksi dengan gedung utama, dan bisa menjadi suplai oksigen non stop kepada pasien COVID-19 disini,"ucapnya.
Dodi juga mengatakan, akan berupaya menekan angka kematian bagi para pasien RS Darurat COVID-19 RSUD Sekayu dengan memberikan ketersediaan obat-obatan. "Kita pastikan pasien mendapatkan jatah yang pasti dan supplay obat-obatan secara terus-menerus,"ujarnya.
Kepala Daerah Inovatif juga menyampaikan, aksi selanjutnya yaitu akan menambah ruang perawatan ICU COVID-19. Ia menyebut akan menambah empat ruang ICU COVID-19 yang bertekanan negatif dengan waktu pemasangan kurang lebih dua bulan.
"Kita juga akan percepat vaksinasi, kita akan mendorong, mengajak secara aktif dan memberikan insentif kepada orang-orang yang belum di vaksin, selain itu juga kita ambil kebijakan seluruh dokumen, persyaratan investasi yang berhubungan dengan Pemkab Muba syarat salah satunya harus ada bukti sudah di vaksin," ujarnya.
Dodi juga menuturkan, untuk kenyamanan para pekerja kesehatan dan tenaga medis yang ada di Rumah Sakit Darurat COVID-19 RSUD Sekayu, untuk diberikan apresiasi dan insentif serta fasilitas-fasilitas yang berkaitan untuk kenyamanan mereka dalam bekerja agar diperhatikan lebih, supaya mereka bisa bekerja dengan baik lagi.
"Terakhir kita juga menambah ketersediaan tempat tidur hingga menjadi 168 bed. Dengan penambahan tempat tidur ini maka BOR kita menurun dari 70 persen sekarang menjadi 40 persen", tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Muba, dr Azmi Dariusmansyah MARS mencatat di ruang tambahan pasien COVID-19 RSUD Sekayu menyediakan sembilan bed tambahan. "Sementara itu untuk ruang utama pasien COVID-19 di RSUD Sekayu di IGD tersedia 1 bed, rawat Inap Leban 23 Bed, dan Asrama Haji 11 Bed," ujarnya.
Dijelaskan, tidak ada perbedaan fasilitas ruang tambahan pasien COVID-19 meskipun dibawah tenda. "Fasilitas tetap sama dengan yang ada di ruang utama, ini bagian komitmen pak Bupati Dodi Reza agar semua pasien COVID-19 di Muba mendapatkan perawatan yang layak dan nyaman," ujar Azmi.
Direktur RSUD Sekayu, dr Makson Parulian Purba MARS menyebutkan sejauh ini meski ada peningkatan jumlah pasien COVID-19 di RSUD Sekayu tetapi dapat diatasi dengan baik. "Semua Nakes tetap maksimal melakukan perawatan dan penanganan," tuturnya.
Makson menambahkan, meskipun saat ini RSUD Sekayu sedang dalam proses pembangunan gedung baru namun tidak membatasi atau mengganggu operasional dan penanganan pasien COVID-19. "Kita berharap tidak ada lonjakan yang serius wabah COVID-19 di Muba," pungkasnya.