Jumat 16 Jul 2021 09:20 WIB

Lockdown Berlaku, Kasus Covid-19 di Australia Mulai Stabil

Lockdown di Victoria, Australia berlaku selama lima hari

Rep: Lintar Satria/ Red: Nur Aini
Pejalan kaki bermasker melintas di pusat bisnis Melbourne, Australia, ilustrasi. Negara Bagian Victoria, Australia melaporkan penularan infeksi virus corona di masyarakat sudah mulai stabil pada Jumat (16/7) di hari pertama karantina wilayah (lockdown) yang berlaku selama lima hari.
Foto: James Ross/AAP Image via AP
Pejalan kaki bermasker melintas di pusat bisnis Melbourne, Australia, ilustrasi. Negara Bagian Victoria, Australia melaporkan penularan infeksi virus corona di masyarakat sudah mulai stabil pada Jumat (16/7) di hari pertama karantina wilayah (lockdown) yang berlaku selama lima hari.

REPUBLIKA.CO.ID, SYDNEY -- Negara Bagian Victoria, Australia melaporkan penularan infeksi virus corona di masyarakat sudah mulai stabil pada Jumat (16/7) di hari pertama karantina wilayah (lockdown) yang berlaku selama lima hari.

Sementara kasus infeksi di negara bagian tetangga, New South Wales (NSW) diprediksi meningkat. Saat ini sekitar 40 persen dari 25 juta warga Australia sedang menjalani kebijakan karantina wilayah.

Baca Juga

Setelah virus corona varian Delta yang sangat menular menyebar di Sydney. Virus itu berasal dari seorang supir limosin yang membawa awak pesawat maskapai asing.

Total kasus sejak pertengahan Juni hampir 1.000 ketika virus masuk ke perbatasan-perbatasan negara bagian, walaupun Sydney sudah ditutup selama hampir empat pekan.

Pada Jumat ini, Victoria melaporkan 6 kasus infeksi baru, lebih rendah dibandingkan hari sebelumnya yang sebanyak 7 kasus. Jumlah lokasi yang terpapar varian Delta di Victoria sudah di atas 100, sebagian besar berada di ibu kota negara bagian, Melbourne. Termasuk di stadion yang menggelar pertandingan rugbi antara Australia dan Prancis, di mana ratusan penonton diminta melakukan tes dan isolasi mandiri.

Perdana Menteri Negara Bagian Victoria Victoria Daniel Andrews menerapkan karantina wilayah yang mulai berlaku Kamis (15/7) malam. Sementara pemerintah bergerak melacak dua rantai penularan, pertama di antara pekerja perusahaan pemindah barang dari Sydney dan keluarga yang baru pulang dari kota itu.

Sekelompok pekerja perusahaan pemindah barang terinfeksi ketika pergi ke South Australia untuk bekerja. Kasus itu menambah beban pemerintah untuk memperketat peraturan pembatasan sosial.

Pemerintah NSW masih kesulitan untuk menahan laju penyebaran virus. Sebab orang-orang yang terinfeksi terus berjalan-jalan walaupun warga Sydney sudah diminta tetap tinggal di rumah kecuali untuk keperluan mendesak.

Karantina wilayah, peraturan pembatasan sosial yang ketat dan pelacakan pasien terinfeksi membantu angka kasus positif virus corona di Australia relatif rendah. Hingga saat ini, Negeri Kanguru baru melaporkan sekitar 31.500 kasus infeksi dan 912 kasus kematian. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement