Jumat 16 Jul 2021 16:21 WIB

Percepat Vaksinasi, Jokowi Minta Daerah Habiskan Stok Vaksin

Presiden Jokowi minta daerah segera habiskan stok vaksin Covid-19 yang ada.

Rep: Dessy Suciati Saputri / Red: Bayu Hermawan
Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Presiden Joko Widodo (Jokowi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta daerah segera menggunakan stok vaksin Covid-19 yang ada di masing-masing wilayahnya untuk percepatan program vaksinasi nasional. Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, sisa stok vaksin yang ada di seluruh daerah di Indonesia saat ini mencapai sebesar 19 juta dosis.

"Stok yang ada di kami ada 75 juta di seluruh daerah seluruh Indonesia. Alhamdulillah sampai pagi ini sudah disuntikkan 56 juta dosis untuk 40 juta orang yang suntik pertama, sisanya suntik kedua. Jadi dari 75 juta itu tinggal sisa di stoknya ada sekitar 19 juta dosis," jelas Menkes Budi saat konferensi pers usai rapat terbatas dengan Presiden, Jumat (16/7).

Baca Juga

Menkes menyampaikan, pemerintah saat ini telah kedatangan bahan baku vaksin Covid-19 yang cukup untuk memenuhi kebutuhan. Dan pada akhir Agustus nanti, pemerintah akan kembali menerima kedatangan lebih dari 30 juta dosis vaksin.

Karena itu, Presiden pun menginstruksikan agar seluruh daerah dan juga TNI-Polri dapat mempercepat pelaksanaan vaksinasi kepada masyarakat dengan menggunakan sisa stok yang ada.

"Arahan bapak Presiden untuk vaksinasi ini agar dipercepat dan beliau memahami bahwa stok itu ditahan di daerah-daerah sebagai cadangan suntik kedua sebesar 19 juta dan beliau meminta agar segera dihabiskan saja karena nanti akan ada dosis vaksin baru yang datang," ujar Menkes.

Ia juga mengatakan bahwa pelaksanaan suntik kedua vaksinasi bisa dilakukan selisih satu atau dua hari dari tanggal yang dijadwalkan. "Pastikan vaksinasi dipercepat dan pastikan juga bahwa stok yang ada digunakan sehingga stok nanti hanya akan disimpan di kantor pusat di Bio Farma," kata Budi.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement