REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Beasiswa KIP Kuliah yang dulunya SBMPTN merupakan dukungan biaya pendidikan dari pemerintah bagi mahasiswa lulusan SMA/sederajat yang memiliki kapasitas akademik baik namun mempunyai keterbatasan ekonomi untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi.
Cindy Chartika sebagai salah satu mahasiswa penerima beasiswa KIP Kuliah Universitas BSI Kampus Cut Mutia mengatakan dirinya sangat beruntung bersyukur. “Saya sangat bersyukur dengan adanya beasiswa tersebut bisa berkuliah sampai saat ini. Kebetulan saya mendapatkan rekomendasi untuk mengikuti program KIP Kuliah ini,” tutur Cindy, Rabu (14/7).
Ia mengatakan, layaknya beasiswa yang lain, penerima beasiswa KIP Kuliah diwajibkan untuk selalu menjaga nilai IPK selama berkuliah. Nilai IPK tidak boleh turun di bawah 3.00, jika turun maka hak penerima beasiswa KIP Kuliah kemungkinan akan dicabut.
“Saya harap akan semakin banyak pelajar Indonesia yang kurang mampu namun berkeinginan untuk kuliah bisa dengan beasiswa KIP Kuliah ini. Saya bisa kuliah gratis 100 persen di Universitas BSI dan juga dapat uang saku per bulannya,” ujarnya.
Senada dengannya, Doni Okada, penerima beasiswa KIP Kuliah dari Universitas BSI kampus Pemuda mengaku menerima uang saku dari pemerintah. “Alhamdulillah untuk beasiswa KIP Kuliah telah dibayarkan 100 persen oleh pemerintah ke kampus tempat saya berkuliah, Universitas BSI kampus Pemuda. Selain itu, saya mendapatkan uang saku sebanyak Rp 4.200.000 per semesternya,” ungkap Doni, Rabu (14/7).
Ia mengatakan, bagi pelajar yang akan menjadi calon mahasiswa baru di Universitas BSI jangan putus asa. Gapai cita-cita demi masa depan yang cerah bersama beasiswa KIP Kuliah.
“Kebetulan saya sendiri menyukai desain grafis. Saya ingin sekali bekerja sebagai content creator. Hal tersebut yang membuat saya berusaha ingin melanjutkan pendidikan di Perguruan Tinggi agar bisa mencapai apa yang saya inginkan,” pungkasnya.
Ia mengatakan bahwa program beasiswa KIP Kuliah sangat membantu pelajar Indonesia sepertinya. Ia berharap ke depannya program ini tetap ada dan berlanjut serta menyeluruh bagi pelajar Indonesia di manapun berada.
“Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIPK) akan menjamin kelangsungan kuliah dengan memberikan pembebasan biaya kuliah. Khususnya diperguruan tinggi dan bantuan biaya hidup persemester bagi mahasiswa yang memenuhi persyaratan eknomi dan akademik,” Kata Rektor Universitas BSI, Dr Mochamad Wahyudi, Rabu (14/7).
Wahyudi berharap KIP Kuliah mampu memberikan akses kepada seluruh siswa/i di Indonesia yang terkendala biaya untuk meraih cita-cita melalui pendidikan Perguruan Tinggi.