REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar epidemiologi dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Laura Navika Yamani meyakini, tingkat penularan Covid-19 di Indonesia saat ini masih sangat tinggi. Hal itu tercermin dari tingginya angka positivity rate yang kini mencapai kisaran 30 persen.
Laura menerangkan, kondisi saat ini di lapangan adalah pemerintah sedang menggenjot angka testing dan hasilnya temuan kasus positif Covid-19 melonjak. Idealnya, jumlah kasus baru Covid-19 turun saat rasio testing dinaikkan, yang menandakan penularan mereda.
"Artinya sebetulnya penyebaran Covid-19 di masyarakat sekarang masih cukup banyak," ujar Laura, kepada Republika, Jumat (16/7).
Menurut Laura, kapasitas testing secara jumlah saat ini sudah jauh meningkat dibandingkan sebelumnya. Selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, kata Laura, seharusnya peningkatan testing diiringi penurunan angka positivity rate.
Terkait harus ditambah berapa lagi kapasitas pemeriksaannya, dia menjawab, itu tergantung kemampuan pemerintah. Ia pun menduga, kemampuan testing pemerintah saat ini bisa dibilang sudah mentok. Sehingga, dia melanjutkan, solusinya adalah pemerintah Indonesia melakukan pembatasan mobilisasi masyarakat dengan tujuan supaya penyebaran virus tidak terus terjadi.
"Kalau mobilitas tidak dibatasi maka penularan virus terus meningkat, jadi kapasitas testing yang dimiliki seolah-olah tidak cukup karena positivity rate akan kembali naik," ujarnya.