Sabtu 17 Jul 2021 20:09 WIB

Pemerintah Tambah Rp 39,19 Triliun untuk Bansos Covid-19

Pemerintah menambah anggaran perawatan pasien Covid-19 dan insentif nakes.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Agus raharjo
Luhut Binsar Pandjaitan
Foto: Antara/Hafidz Mubarak A
Luhut Binsar Pandjaitan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, pemerintah menambahkan Rp 39,19 triliun untuk bantuan sosial (bansos) masyarakat terdampak pandemi Covid-19. Hal tersebut disebutnya sebagai perintah dari Presiden Joko Widodo.

"Pemerintah akan memberikan bantuan sosial tambahan sebesar Rp 39,19 triliun untuk masyarakat yang akan dikucurkan segera oleh Menteri Keuangan dan Menteri Soaial," ujar Luhut dalam konferensi pers secara daring, Sabtu (17/7).

Bantuan sosial untuk masyarakat tersebut meliputi, 10 kilogram beras untuk 18,9 juta keluarga penerima manfaat (KPM), Bansos tunai untuk 10 juta KPM, dan pemberian tambahan sembako ekstra dua bulan untuk 18,9 KPM.

"Bansos tambahan untuk 5,9 juta KPM usulan daerah, tambahan anggaran untuk Kartu Prakerja senilai Rp 10 triliun," ujar Luhut.

Subsidi listrik rumah tangga untuk 450 dan 900 volt juga diperpanjang selama tiga bulan hingga Desember 2021. Selain itu, pemerintah juga memperpanjang selama enam bulan untuk subsidi kuota internet untuk pembelajaran jarak jauh.

Selanjutnya, pemerintah juga menambahkan anggaran untuk sektor kesehatan sebesar Rp 33,21 triliun. Beberapa di antaranya akan digunakan untuk perawatan pasien Covid-19 dan pemberian insentif tenaga kesehatan (nakes).

"Pemerintah juga meningkatkan alokasi anggaran untuk kesehatan sebesar Rp 33,21 triliun, antara lain meliputi penambahan anggaran untuk biaya perawatan pasien Covid-19 di rumah sakit, penambahan insentif nakes," ujar Luhut dalam konferensi pers secara daring, Sabtu (17/7).

Anggaran tersebut juga akan digunakan untuk membangun rumah sakit lapangan untuk pasien Covid-19. Juga untuk pembelian oksigen, yang diketahui dalam beberapa hari terakhir ini sangat dicari oleh masyarakat. "Serta pembagian dua juta obat gratis yang sudah dimulai oleh Presiden kemarin, untuk yang isolasi mandiri. Bagi orang tanpa gejala dan gejala ringan," ujar Luhut.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement