REPUBLIKA.CO.ID, oleh Febrianto Adi Saputro, Nawir Arsyad Akbar
Anggota DPR yang terkonfirmasi positif Covid-19 akan difasilitasi menjalani isolasi mandiri (isoman) di hotel bintang tiga. Hal itu tertuang dalam surat Sekretariat Jenderal (Setjen) DPR RI bernomor SJ/09596/SETJEN DPR RI/DA/07/2021.
"Bersama ini kami sampaikan dengan hormat, bahwa Sekretariat Jenderal DPR RI bekerja sama dengan beberapa hotel, menyediakan fasilitas karantina/isolasi mandiri bagi Anggota DPR RI yang terkonfirmasi positif Covid-19 baik yang tanpa gejala (OTG) maupun gejala ringan dengan isolasi mandiri di hotel," tulis surat pemberitahuan yang beredar di kalangan wartawan, Selasa (27/7).
Kabar tersebut juga dikonfirmasi Sekjen DPR, Indra iskandar. Indra mengatakan tingginya intensitas kegiatan anggota DPR di daerah pemilihan (dapil) membuat anggota DPR rentan terpapar Covid-19.
"Nah tentu kita melakukan survei dan kajian kepada kementerian lembaga lain. Jadi kementerian lembaga lain itu sudah melakukan mekanisme isolasi mandiri bekerja sama dengan hotel-hotel bintang tiga gitu ya," katanya kepada awak media.
Indra mengatakan kebijakan tersebut menggunakan anggaran kontijensi.
"Ini kan di setiap kementerian lembaga sekarang ini ada yang namanya anggaran penanganan Covid sebenarnya, tapi sifatnya kontijensi karena ini enggak pernah dianggarkan dulu-dulu jadi kami tentu akan mencari revisi-revisi dari perjalanan dinas luar negeri yang pasti enggak terpakai, dari honorarium narasumber yang sudah hampir pasti nggak terpakai," kata Indra.
Ia mengatakan fasilitas isoman itu hanya disediakan di Jakarta. Selain itu fasilitas itu hanya diberikan untuk anggota DPR yang bergejala ringan.
"Ini isolasi mandiri buat yang positif tanpa gejala lho bukan yang sakit lho. Bukan yang punya gejala klinis lho, supaya enggak menimbulkan efek penularan kepada yang lain," ungkapnya.
In Picture: Evakuasi Jenazah Pasien Covid-19 yang Meninggal Saat Isoman
Indra mengatakan, hotel yang dipakai anggota DPR untuk isoman adalah hotel bintang tiga. Adapun sejumlah hotel yang dipakai untuk isoman yaitu Hotel Oasis di sekitaran Atrium Senen, dan Hotel Ibis Latumenten, Grogol.
"Dengan Ibis itu baru penjajakan, kita belum ngomong teknis kok ini, jadi itu baru penjajakan kalau nanti misalnya ada worst, situasinya memburuk tentu kita akan melihat situasi, tapi kalau enggak ya enggak kita itu kan," kata Indra kepada Republika, Rabu (28/7)
Indra mengatakan, setelah penjajakan dilakukan kesetjenan akan melakukan MoU untuk memastikan ada tempat yang bisa digunakan jika dibutuhkan. Namun, ia memastikan Mou tersebut belum dilakukan.
"Belum, belum, sama sekali belum," ujarnya.
Begitu juga untuk Hotel Oasis. Dirinya mengaku Kesetjenan baru mendapatkan brosur dan penjelasan dari pihak hotel.
"(Hotel) Oasis apalagi belum, kan di Jakarta ada beberapa (tempat) Jalan Cemara ada beberapa tempat saya lupa empat atau lima. Itu apalagi, belum sama sekali kalau itu, cuma kita dapat brosur-brosus gitu ya dari mereka menjelaskan," ungkapnya.
Diketahui selama ini anggota DPR menerima fasilitas rumah dinas di Kalibata, Jakarta Selatan. Adapun, alasan rumah dinas tidak dijadikan tempat isoman lantaran ada laporan dari penghuni lain yang keberatan jika ada anggota yang isoman di rumah dinas.
"Karena kan kalau yang di Kalibata itu juga ada komplain juga karena rumahnya nempel-nempel begitu yang positif tetangganya tetangga sesama anggota DPR juga menyampaikan kepada kami itu bahaya secara ini," tuturnya.
Indra juga menanggapi kritikan publik terkait rencana pemberian fasilitas tersebut. Ia menuturkan fasilitas tersebut diberikan sebagai langkah antisipasi hal yang tidak diinginkan di kemudian hari.
"Kita kan memonitor situasi ke depan, tapi kan sebetulnya kami juga tentu kalau memang tidak ada kedaruratan kami tidak menggunakan, dan itu bukan proyeksi atau sesuatu yang kita rencanakan. Kalau enggak ada ya kita enggak pakai karena itu antisipasi saja untuk prepare, tapi kan tentu orang menganggap itu sesuatu yang sudah akan berjalan, kan belum, belum sama sekali," tuturnya.