Rabu 28 Jul 2021 15:53 WIB

Hadirnya Ketum Berkarya Motivasi Tim Vaksinasi Karya Kita

Ketua Umum Partai Berkarya apresiasi vaksinasi massal DPW Berkarya DKI Jakarta

Ketua Umum Partai Berkarya, Muchdi Pr, apresiasi vaksinasi massal DPW Berkarya DKI Jakarta
Foto: Dok Istimewa
Ketua Umum Partai Berkarya, Muchdi Pr, apresiasi vaksinasi massal DPW Berkarya DKI Jakarta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Kehadiran Ketua Umum Partai Berkarya Muchdi Pr dilokasi pelaksanaan vaksin massal Karya Kita, di ITC Cipulir Kebayoran Lama Jakarta Selatan, Selasa (27/7) memberikan kesemangatan baru bagi para relawan.

Para relawan yang sudah sejak Senin (26/7) melakukan vaksin di area ITC Cipulir dalam membantu masyarakat yang kesulitan untuk vaksin karena waktu dan tempat yang jauh dari jangkauan warga.    

Kegiatan vaksinasi massal atas inisiasi Ketua DPW Partai Berkarya Provinsi DKI Jakarta, Tony Akbar Hasibuan ini direncanakan akan berlangsung selama lima hari dengan target dua ribu warga. 

Toni mengatakan, kunjungan Ketua Umum Partai Berkarya di lokasi kegiatan vaksinasi massal tersebut selain melihat dari dekat pelaksanaan kegiatan vaksin kerjasama Partai Berkarya dengan Sudinkes Jakarta Selatan serta ITC Cipulir juga memberi dorongan semangat agar warga sekitar khususnya bisa divaksin semua. 

Dia mengatakan pihaknya melaksanakan imbauan Ketua Umum DPP Partai Berkarya untuk membantu pemerintah dalam percepatan vaksin secara nasional, semata-mata untuk mengurangi penyebaran Covid-19. 

“Dan ini menjadi tanggung jawab semua kalangan termasuk Partai Berkarya DKI Jakarta,” kata Toni, dalam keterangannya, Kamis (28/7)

Ketum Partai Berkarya, Muchdi Pr yang hadir bersama jajaran pengurus pusat dalam kunjungannya mengapresiasi atas pelaksanaan vaksinasi massal oleh DPW DKI Jakarta yang mengambil tema ‘Karya Kita’ ini.

“Covid-19 ini merupakan pandemi yang menghawatirkan kita semua, dan vaksin ini menjadi pekerjaan kita semua agar bangsa kita ini terbebas dari pandemi,” kata dia. 

Dia meningatkan jangan sampai kalau sekarang kita dengar bahwa Arab Saudi itu mereka menerima umroh kecuali beberapa negara termasuk kita, karena kita masih dianggap belum layak untuk masuk ke Arab Saudi. 

Salah satunya, kata dia, adalah karena masalah vaksin yang belum menyeluruh. “Kita baru berapa persen yang divaksin, makanya kegiatan ini kita mengapresiasi, ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah melainkan tanggung jawab kita semua agar pandemi ini cepat selesai, dan bisa ibadah umroh lagi,” tutur dia.      

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement