Kamis 29 Jul 2021 21:45 WIB

Kemenkes Saudi Minta Warga Abaikan Hoaks Covid-19

Warga Arab Saudi diimbau melakukan vaksinasi.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Ani Nursalikah
Kemenkes Saudi Minta Warga Abaikan Hoaks Covid-19. Seorang petugas mengukur suhu tubuh jamaah sebelum melaksanakan Shalat Jumat di masjid Al-Jaffali, Jeddah, Arab Saudi, Jumat (30/4). Selama Ramadhan 1442 Hijriah ini umat Muslim bisa menyelenggarakan Shalat berjamaah di Masjid dengan mematuhi protokol kesehatan seperti mengenakan masker dan menjaga jarak sosial untuk menghindari penyebaran virus Covid-19.  (AP Photo/Amr Nabil)
Foto: AP/Amr Nabil
Kemenkes Saudi Minta Warga Abaikan Hoaks Covid-19. Seorang petugas mengukur suhu tubuh jamaah sebelum melaksanakan Shalat Jumat di masjid Al-Jaffali, Jeddah, Arab Saudi, Jumat (30/4). Selama Ramadhan 1442 Hijriah ini umat Muslim bisa menyelenggarakan Shalat berjamaah di Masjid dengan mematuhi protokol kesehatan seperti mengenakan masker dan menjaga jarak sosial untuk menghindari penyebaran virus Covid-19. (AP Photo/Amr Nabil)

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Arab Saudi memperingatkan warga terhadap informasi palsu tentang Covid-19 yang terus-menerus beredar di media sosial. Lembaga tersebut meminta agar warga mau divaksinasi dan tidak termakan informasi tidak bertanggungjawab tersebut.

Asisten Deputi Menteri Pencegahan Penyakit Abdullah Asiri juga mengimbau masyarakat tetap mengikuti protokol keselamatan kesehatan agar tidak terkena virus varian delta yang sangat menular itu.

Baca Juga

Dalam pesan baru-baru ini yang diposting di Twitter, dia mengatakan semua obat harus diminum sesuai dengan instruksi, termasuk antibiotik. Obat-obatan ini tidak mengganggu vaksin Covid-19 dalam tubuh.

Waktu vaksinasi mungkin perlu disesuaikan untuk orang yang memakai obat imunosupresif, seperti obat rematik dan kanker. Hal ini untuk memastikan respons terbaik terhadap vaksin.

Pada Rabu, lebih dari 25,7 juta dosis vaksin telah diberikan di Kerajaan, dengan laju saat ini 326.727 per hari.  Lebih dari 18,4 juta orang telah menerima setidaknya satu dosis dan lebih dari 7 juta telah menerima dua, yang berarti lebih dari 73,8 persen populasi telah memiliki setidaknya satu suntikan vaksin.

Kementerian Kesehatan mengulangi seruannya kepada semua warga negara dan penduduk yang memenuhi syarat untuk mendaftar vaksin mengingat penyebaran varian yang terus berlanjut.  Mereka menegaskan kembali bahwa orang yang divaksinasi penuh jauh lebih kecil kemungkinannya untuk terinfeksi, atau menderita gejala parah jika memang demikian.

Pihak berwenang melaporkan 1.334 kasus baru Covid-19 pada hari Rabu, sehingga total di negara itu menjadi 522.108.  Jumlah kasus aktif telah meningkat menjadi 11.380, dan 1.409 pasien menerima perawatan kritis, 13 kurang dari 24 jam sebelumnya.

Provinsi Timur mencatat jumlah kasus baru tertinggi, dengan 271, diikuti oleh Riyadh dengan 260, Makkah dengan 239, Asir dengan 127, dan Jouf dengan 12. Tambahan 1.079 orang telah pulih dari penyakit ini, meningkatkan jumlah total pemulihan menjadi 502.528, tingkat pemulihan di Kerajaan sebesar 96,2 persen. Tambahan 11 orang meninggal akibat kondisi terkait COVID-19, sehingga jumlah kematian menjadi 8.200 orang.

Sementara itu, Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Saudi (Weqaya) mengumumkan bahwa pelancong yang divaksinasi sepenuhnya dibebaskan dari persyaratan karantina saat tiba di Kerajaan.  Ekspatriat yang kembali ke Arab Saudi juga dikecualikan jika status kesehatan mereka tercatat "pulih" pada aplikasi yang disetujui Kementerian Kesehatan, Tawakkalna.

Kementerian Sumber Daya Manusia dan Pembangunan Sosial mengatakan telah melakukan 1.689 inspeksi lapangan di Tabuk. Di mana mereka mengidentifikasi 83 pelanggaran tindakan pencegahan kesehatan di tempat kerja.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement