REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam), Mahfud MD, mengajak masyarakat untuk menghadapi pandemi Covid-19 dengan tenang. Menurut Mahfud, seperti penyakit lainnya, Covid-19 juga ada penangkal dan obatnya.
"Hadapilah penyakit dengan tenang dan ikhtiar karena kata Nabi Muhammad SAW, 'Setiap penyakit ada obatnya,' (likulli da’in dawa’un)," tulis Mahfud di akun Twitter pribadinya, @mohmahfudmd, dikutip Kamis (29/7).
Masih dalam cuitan yang sama, Mahfud menyampaikan, layaknya penyakit-penyakit lain, Covid-19 ada penangkal dan obatnya. Dia menjelaskan, penangkal yang dia maksud dapat dilakukan saat ini ialah mengikuti program vaksinasi dan melaksanakan protokol kesehatan (prokes) dengan baik.
"Seperti penyakit-penyakit lain Covid-19 ada penangkal dan obatnya: ikuti program vaksinasi. Lakukan prokes: sering cuci tangan bersabun, pakai masker, jaga jarak," katanya.
Di samping itu, meski laju penambahan kasus baru positif Covid-19 dan angka keterisian rumah sakit dalam tren penurunan, kenaikan jumlah kasus kematian akibat Covid-19 justru terus mengalami lonjakan yang sangat tinggi selama pelaksanaan PPKM Level 1-4. Pada Selasa (27/7), Satuan Tugas Penanganan Covid-19 bahkan mencatat, kenaikan jumlah kasus kematian harian mencapai 2.069 kasus.
Angka 2.069 kematian Covid-19 dalam sehari merupakan rekor tertinggi selama pandemi terjadi. Pada Rabu (28/7) angkanya turun namun, tetap terbilang tinggi yakni 1.824 kasus.
Total kasus kematian di Indonesia telah mencapai 88.659 orang. Dari penambahan kasus kematian pada Rabu (28/7) disumbangkan oleh lima provinsi dengan angka kenaikan tertinggi.
Yakni Jawa Timur yang mencatatkan 401 kasus meninggal, disusul Jawa Tengah menambahkan 398 orang, Jawa Barat melaporkan penambahan 205 kasus meninggal, Lampung menambahkan 182 orang, dan Kalimantan Timur menambahkan 87 orang.
Angka kematian harian Covid-19 selalu di atas 1.000 orang dalam 10 hari terakhir. Dari grafik kematian harian yang dirilis Satgas Penanganan Covid-19, terlihat bahwa tren lonjakan kematian secara signifikan mulai terjadi sejak pertengahan Juni 2021, sampai hari ini. Padahal pada April 2021, angka kematian sempat beberapa kali tercatat di bawah 100 orang per hari.