Jumat 30 Jul 2021 23:35 WIB

Uu: Vaksinasi Siswa SMA Bekasi tak Perlu Tergantung Provinsi

Wagub Uu Ruzhanul menyebut Pemkot Bekasi segera vaksinasi siswa SMA sederajat

Rep: Uji Sukma Medianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin covid-19 Sinovac kepada warga saat vaksinasi massal di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi. Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, mengatakan, pelaksanaan vaksinasi untuk anak usia SMA sederajat tak bergantung pada provinsi. Jika vaksinnya tersedia, maka pelaksanaan untuk tingkat SMA bisa dilakukan segera.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin covid-19 Sinovac kepada warga saat vaksinasi massal di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi. Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, mengatakan, pelaksanaan vaksinasi untuk anak usia SMA sederajat tak bergantung pada provinsi. Jika vaksinnya tersedia, maka pelaksanaan untuk tingkat SMA bisa dilakukan segera.

REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI — Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum, mengatakan, pelaksanaan vaksinasi untuk anak usia SMA sederajat tak bergantung pada provinsi. Jika vaksinnya tersedia, maka pelaksanaan untuk tingkat SMA bisa dilakukan segera.

“Untuk anak SLTA (SMA) atau SMP. Itu nggak ada. Pokoknya semua masyarakat Jawa Barat yang usianya di atas 12 tahun ini jadi target pemerintah untuk divaksin," kata Uu, kepada wartawan, Jumat (30/7).

Sebelumnya, Pemerintah Kota Bekasi menyebut akan mendahulukan vaksinasi anak untuk jenjang pendidikan SMP dan sederajat. Hal ini lantaran wewenang pelajar SMA sederajat langsung di bawah Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat. 

“Masalah vaksin bisa kolaborasi, kalau ada dari kabupaten ya kabupaten, provinsi ya provinsi, jadi saling mengisi, tidak ada perbedaan," ucapnya.

Adapun, Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, akan mendahulukan vaksinasi untuk pelajar SMP dan sederajat. Targetnya ada 134.000 lebih anak."SMP dulu mudah-mudahan awal Agustus atau minggu pertama Agustus bisa dilaksanakan vaksinasi untuk anak," kata Rahmat di Stadion Patriot, Selasa (27/7).

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement