REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Pasukan Afghanistan terlibat pertempuran sengit dengan anggota Taliban di ibu kota provinsi selatan Helmand. Konfrontasi senjata berlangsung selama dua hari, yakni pada Kamis dan Jumat (30/7).
"Sejak Kamis pagi, Taliban telah melancarkan serangan dari beberapa arah ke kota Lashkargah," kata seorang pejabat pemerintah Afghanistan pada Jumat. Lashkargah adalah ibu kota Provinsi Helmand yang berbatasan dengan Pakistan.
Pejabat tersebut mengungkapkan, sejauh ini pasukan keamanan Afghanistan telah menahan upaya Taliban merebut kota tersebut. Angkatan udara Afghanistan turut mengerahkan kekuatan. Namun operasi mereka terhambat oleh keberadaan warga sipil di sana. “Ratusan keluarga telah meninggalkan daerah tersebut dan pindah ke tempat lain yang lebih aman,” kata Hafiz Ahmad, seorang warga di salah satu lingkungan di Lashkargah, dikutip laman Al Araby.
Ahmad mengatakan, warga yang tak bisa bergerak keluar Lashkargah mengunci diri mereka di rumah masing-masing. Perpindahan penduduk telah membuat kota tersebut sepi. Letupan senjata pun menggema di udara.
Abdul Majid Akhundzada, seorang anggota dewan provinsi Helmand, mengatakan, Taliban telah merebut beberapa daerah di Lashkargah. Pertempuran sengit terjadi di daerah yang dekat dengan bandara kota tersebut. Akhundzada cemas Lashkargah dapat segera jatuh ke tangan Taliban.
Afghanistan kembali bergejolak setelah Amerika Serikat (AS) memutuskan menarik seluruh pasukannya dari negara tersebut. Proses penarikan ditetapkan tuntas pada 11 September mendatang. Taliban dilaporkan telah menguasai separuh dari 419 distrik di negara tersebut.
Selama ini Washington merupakan sekutu utama Kabul dalam memerangi Taliban. Pada Februari tahun lalu, Taliban dan AS telah terlebih dulu mencapai kesepakatan damai.
Penarikan pasukan asing dari Afghanistan merupakan salah satu poin yang tercantum dalam perjanjian damai yang disepakati kedua belah pihak. Taliban menolak melakukan pembicaraan damai dengan Pemerintah Afghanistan jika pasukan asing belum hengkang.