REPUBLIKA.CO.ID, KABUL – Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengatakan, memburuknya situasi keamanan di negaranya tak terlepas dari penarikan pasukan Amerika Serikat (AS). Menurut dia, langkah itu diambil dengan tiba-tiba.
“Alasan untuk situasi kami saat ini adalah bahwa keputusan (penarikan pasukan AS) itu diambil secara tiba-tiba,” kata Ghani saat berbicara di parlemen Afghanistan pada Senin (2/8), dikutip laman Al Arabiya.
Ghani mengaku telah menyampaikan kepada AS bahwa penarikan pasukannya dari Afghanistan akan memiliki konsekuensi. Sebelumnya Ghani mengatakan, selama dua dekade terakhir, Taliban kian kejam dan opresif.
“Ya, mereka (Taliban) telah berubah, tapi secara negatif. Mereka tidak mengharapkan perdamaian, kesejahteraan, atau kemajuan,” kata Ghani, dilaporkan laman Asian News International.
Dia mengungkapkan, pemerintah ingin berdamai. Namun Taliban, dalam pandangan Ghani, menginginkan pemerintah dan rakyat menyerah, kemudian tunduk pada mereka.
Afghanistan kembali bergejolak setelah AS memutuskan menarik seluruh pasukannya dari negara tersebut. Selama ini Washington merupakan sekutu utama Kabul dalam memerangi Taliban. Proses penarikan personel militer AS ditetapkan tuntas pada 11 September mendatang.
Momen penarikan pasukan AS itu dimanfaatkan Taliban untuk mengintensifkan kampanye serangan ke berbagai wilayah di Afghanistan. Taliban dilaporkan telah menguasai separuh dari 419 distrik di negara tersebut.