Selasa 03 Aug 2021 00:38 WIB

Perajin Bendera di Solo Dapat Pesanan Besar Jelang HUT RI

Permintaan rata-rata meningkat hingga 80 potong bendera per hari.

Pedagang melipat bendera Merah Putih yang dijual (ilustrasi).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pedagang melipat bendera Merah Putih yang dijual (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Seorang perajin bendera Merah Putih yang diproduksi di Jalan Doktor Rajiman No 652 Kelurahan Pajang Laweyan Surakarta Jawa Tengah, mendapat pesanan besar menjelang peringatan HUT ke-76 Kemerdekaan Republik Indonesia. "Pesanan bendera dan umbul-umbul merah putih menjelang HUT Kemerdekaan RI mengalami peningkatkan mulai 1 Agustus hingga sekarang," kata Nurhadi (66), seorang perajin bendera "Nugroho", di Jalan Dr Rajiman 652 Solo, Senin (2/8).

Permintaan bendera Merah Putih pada Juli 2021 rata-rata mencapai 50 potong per hari. Dan mulai Ahad (1/8) hingga saat ini, rata-rata meningkat hingga 80 potong per hari. Dibantu tiga tenaga penjahit, ia rata-rata mampu memproduksi sebanyak 60 potong bendera dan 30 potong umbul-umbul. 

Baca Juga

Masyarakat mulai ramai membeli bendera pada Ahad (1/8), karena ada imbuan pemerintah agar masyarakat memasang bendera di rumahnya masing-masing pada 1 Agustus hingga 17 Agutus. "Selama Juli mampu menjual bendera dan umbul-umbul sekitar 1.500 potong, dan bulan ini diperkirakan meningkat mencapai 2.400 potong," kata Nurhadi.

Soal harga bendera bervariasi tergantung ukurannya. Jika yang pesanan besar yakni 120 x 180 cm bisa dijual Rp 65 per potong, ukuran kecil 60 x 90 cm hanya Rp 25 ribu per potong. Untuk umbul-umbul bisa hanya ditawarkan Rp 30 ribu per potong.

"Saya juga menyiapkan bendera ukuran kecil untuk kendaraan bermotor roda empat yang dijual hanya Rp 2.000 per potong," ujarnya.

Nurhardi mengaku menggeluti bisnis pembuatan bendera dan umbul-umbul sejak 20 tahun yang lalu hingga sekarang. Hasilnya cukup lumayan karena momen HUT Kemerdekaan RI ini, banyak datang pesanan dari berbagai daerah.

Usaha kerajinan bendera tersebut pada masa pandemi saat ini, kata dia, memang ada penurunan sekitar 20 persen dibanding sebelum pandemi. Pada hari-hari biasa sebelum pandemi rata-rata mampu menjual mencapai 100 potong per hari. Tetapi pada pandemi dan pemberlakukan PPKM sekitar 80 buah per hari. "Permintaan bendera merah putih ini, akan berlangsung hingga hari H Kemerdekaan RI pada 17 Agustus," katanya.

Soal kualitas bendera, kata dia, produksinya lebih halus, variatif, dan harga terjangkau, sehingga banyak pelanggan yang merasa puas. Bahan baku kain mudah dicari dan tidak ada kendala di Solo dengan jenis peles, karena daerah ini salah satu sentra produksi tekstil di Jawa Tengah. "Bahan kain jenis peles banyak dijumpai di pasar-pasar kain seperti Klewer dan Beteng Trade Center," katanya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement