REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Wakil Presiden Ma'ruf Amin berpesan kepada calon pamong praja muda lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Tahun 2021 menunjukkan moralitas dan dedikasi tinggi saat menjadi bagian aparatur negara. Wapres menekankan, agar para pamong praja muda tidak berorientasi hanya pada jabatan struktural.
"Jangan berorientasi menduduki jabatan struktural karena pemerintah saat ini lebih mengembangkan jabatan fungsional yang mengutamakan keahlian seiring dengan prioritas penyederhanaan birokrasi," kata Wapres saat melantik 1.539 calon pamong praja muda lulusan Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Tahun 2021 angkatan XXVIII, Selasa (3/8).
Ia menekankan, para lulusan IPDN yang akan memulai penugasan per hari ini, untuk menjadi pamong praja yang berintegritas, mengedepankan kejujuran, moralitas dan etika birokrasi. Wapres juga meminta calon pamong praja tidak terjebak dalam kondisi rutinitas di tempat para calon birokrat ini bekerja.
"Saudara dituntut untuk selalu berupaya mengembangkan ide dan gagasan baru untuk melakukan perubahan dan mewujudkan efektivitas serta efisiensi pelaksanaan tugas khususnya kecepatan dan pelayanan kepada masyarakat," kata Wapres.
Ma'ruf Amin juga mengingatkan, para pamong praja muda untuk terus meningkatkan kemampuan dan pengembangan kapasitas diri. Wapres meminta agar para pamong praja muda, jangan mudah berpuas diri, di tengah tantangan dan tuntutan era global saat ini yang semakin berat.
Apalagi di era upaya pemulihan ekonomi selama masa dan pasca Covid-19, para pamong praja muda harus memahami tugas pokok dan fungsi struktur organisasi, pola pikir dan budaya kerja di lingkungan tempat penugasan. "Cepat beradaptasi mampu berinovasi dan berkreasi yang memberikan kontribusi untuk kemajuan dan percepatan pelaksanaan tugas dgn mengedepankan produktifitas kerja," kata Wapres.
Selain itu, Pamong Praja Muda juga dituntut untuk mampu berpikir secara jernih, komprehensif, dan visioner. Mereka harus memberikan pengabdian yang tulus ikhlas dan mampu bekerja cepat, bekerja keras, bekerja cerdas, serta bekerja tuntas.
"Sebagai Pamong Praja Muda anda juga harus dituntut mampu mewujudkan netralitas ASN dan mampu melayani, mengayomi, melindungi seluruh masyarakat tanpa terkecuali dan menjadi bagian dalam mewujudkan tata kelola pemerintah yang baik," katanya.
Pelantikan lulusan IPDN tahun ini digelar secara daring dan luring. Secara luring dengan diwakili beberapa calon pamong praja terbaik di Istana Wakil Presiden, dan sisanya di Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang karena pandemi Covid-19.
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian dalam laporannya menyampaikan, lulusan IPDN Angkatan XXVIII Tahun 2021 ada sejumlah 1.529 orang terdiri atas, 148 orang Lulusan Program Sarjana Ilmu Pemerintahan (S.IP) dan 1.381 orang Lulusan Program Sarjana Terapan Ilmu Pemerintahan (S.Tr.IP).
Tito mengungkapkan, para calon pamong praja muda yang berasal dari kabupaten, kota dan provinsi seluruh wilayah Indonesia ini telah diwisuda Sabtu 31 Juli lalu di Kampus IPDN Jatinangor, Sumedang, Jawa Barat.
"Calon Pamong Praja Muda ini setelah dilantik oleh Bapak Wakil Presiden pada hari ini akan memulai penugasan pengabdian kepada Bangsa dan Pemerintah Republik Indonesia melalui Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota di seluruh wilayah Indonesia. Selanjutnya mohon perkenan Bapak Wapres untuk melantik dan memberi arahan," kata Tito.